Melon, Cucumis melo L. merupakan salah satu tanaman yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Sejak 2009, Indonesia telah melakukan import benih melon, hal
ini karena tidak banyak pengembangan benih melon di Indonesia. Proses pembenihan
diawali dengan penyerbukan bunga melon yang dapat dilakukan secara alami atau
manual, namun sebagian besar proses penyerbukan dibantu oleh manusia. Penyerbukan
alami terbukti dapat meningkatkan hasil panen serta mutu buah. Telah dilakukan
penelitian mengenai komunitas serangga penyerbuk pada tanaman melon varietas
Inthanon dengan tujuan untuk menganalisis keragaman dan kelimpahan serangga
penyerbuknya dan pengaruh faktor lingkungan terhadap kehadiran serangga tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2023 di kebun Tanikota
Agribudaya Edulestari Bandung. Pengambilan data kunjungan dan sampling serangga
dilakukan dalam tiga periode waktu, yaitu pagi (07:00 – 08:00), siang (11:00 – 12:00),
dan sore (15:30 – 16:30) selama 7 hari. Pengamatan dilakukan dengan metode scan
sampling. Kunjungan serangga pada bunga dihitung menggunakan rumus visitation
rate dan handling time, dan diamati dengan metode focal sampling. Hasil penelitian
menunjukkan total 165 individu serangga mengunjungi tanaman melon yang terdiri
dari 8 spesies serangga penyerbuk yaitu Apis cerana, Apis dorsata, Trigona laeviceps,
Apis mallifera, Ceratina sp., Vespa velutina, Parancistrocerus perennis, dan Eurema
andersonii. Komunitas serangga penyerbuk yang diteliti memiliki keanekaragaman
sedang (1,76), kemerataan komunitas stabil (0,84), dan dominansi rendah (0,44).
Berdasarkan nilai kelimpahan relatif, handling time dan visitation rate, terdapat 4
spesies yang dapat direkomendasikan sebagai agen penyerbuk potensial untuk tanaman
melon, yaitu Apis cerana, Apis mallifera, Apis dorsata, dan Trigona laeviceps.
Perpustakaan Digital ITB