digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ARDEN SYANI INDRA SUTARSA
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Reflektor yang miring dan berundulasi akan mengakibatkan waktu tempuh lebih singkat dibandingkan dengan waktu tempuh reflektor horizontal sebanding dengan bertambahnya offset dalam suatu data CMP. Hal ini terlihat pada kurva hiperbolik yang lebih landai. Karena itu, kecepatan terlihat lebih cepat daripada yang sebenarnya.Fungsi waktu tempuh dapat diekspansi menggunakan deret Taylor sampai orde dua, sehingga kelengkungan dari interface bisa terkandung secara implicit di dalamnya. Kurva hiperbolik ini disebut Common Reflection Surface stacking curve (CRS stacking curve). Dengan menggunakan kurva hiperbolik CRS ini penggunaan kecepatan yang salah karena efek kemiringan dan undulasi dapat terpecahkan.Pada tugas akhir ini, parameter CRS dicoba diaplikasikan dengan menggunakan forward modelling.. Parameter CRS dicari dengan raytracing sepanjang batas lapisan pada model. Kurva CRS yang terbentuk memberikan kecocokan terhadap data lebih baik dibandingkan dengan kurva hiperbolik konvensional. Dalam semblance untuk data sintetik terlihat energi maksimum dari CRS stack terletak pada nilai kecepatan yang sebenarnya dibandingkan dengan yang menggunakan stack konvensional. Dalam semblance CRS untuk data rill terlihatkan semblance yang semakin melebar kebawah, hal ini disebabkan parameter CRS yang didapatkan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.Hasil koreksi NMO dengan menggunakan metode CRS menunjukan efek stretching yang lebih kecil dibandingkan dengan hasil koreksi NMO konvensional. Penampang seismik yang dihasilkan metode CRS memperlihatkan event yang lebih jelas dan fokus serta memiliki frekuensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penampang seismik yang dihasilkan metode konvensional.