digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mineral oksida besi magnetit (Fe3O4) masih terus diteliti dan dikembangkan secara intensif hingga kini. Berbasiskan pada sifat unik oksida besi yang dapat merespon medan magnet, magnetit telah dimanfaatkan secara luas untuk berbagai kepentingan riset dan bahan produk industri. Oksida besi dapat ditemukan secara mudah pada banyak material seperti mill scale dan pasir besi. Keberadaan pasir besi yang terdistribusi secara luas serta jumlahnya melimpah di Indonesia menjadi daya tarik secara ekonomi. Sebagai material yang terbentuk secara alami, karakteristik pasir besi sangat bergantung pada keadaan alamiahnya sehingga mineral magnetik dari pasir besi cenderung bersifat heterogen. Pada penelitian ini, magnetit ditumbuhkan dari pasi besi dengan metode presipitasi. Selain untuk memperoleh magnetit dengan ukuran bulir seragam dan sifat magnetik yang dapat terprediksi (predictable), penelitian ini juga akan menguji apakah proses presipitasi bersifat sensitif terhadap input. Presipitasi diawali dengan pembuatan larutan garam klorida besi yang terdiri ion Fe3+ dan Fe2+. Kedua ion tersebut yang dibutuhkan untuk pembentukkan magnetit dalam proses presipitasi. Larutan garam klorida besi dihasilkan dengan mencampurkan mineral magnetik hasil ekstraksi pasir besi dengan asam klorida (HCl). Penambahan larutan basa amoniak (NH4OH) secara perlahan pada larutan garam klorida besi menghasilkan endapan berwarna hitam yang dapat merespon medan magnet. Kemudian endapan berwarna hitam dibentuk serbuk melalui proses pemanasan. Pada penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi larutan garam klorida besi dan larutan basa amoniak untuk mendapatkan sifat magnetik yang optimum dari serbuk. Jumlah serbuk dan sifat magnetik dipengaruhi oleh konsentrasi larutan garam klorida besi dan larutan basa amoniak. Penggunaan konsentrasi tinggi dari larutan garam klorida besi dan larutan basa amoniak akan diperoleh jumlah serbuk yang lebih banyak. Hal ini disebabkan melimpahnya keberadaan ion Fe3+ dan Fe2+ pada larutan garam klorida besi berkonsentrasi tinggi. Namun, serbuk dengan sifat magnetik yang kuat dihasilkan dengan larutan garam klorida besi dan larutan basa amoniak berkonsentrasi rendah. Identifikasi magnetit pada serbuk dari pengukuran IRM (isothermal remanent magnetization). Sedangkan estimasi ukuran bulir diperoleh dengan pengukuran suseptibilitas magnetik medan rendah dan suseptibil