digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Potensi sebuah daerah dapat berkembang dengan maksimal jika didukung dengan adanya akses yang baik. Akses yang baik membuat pergerakan dari dan menuju suatu daerah lebih mudah dan terjangkau. Salah satu outlet yang dapat memfasilitasi aksesibilitas yang baik tersebut adalah bandar udara. Pemerintah Propinsi Jawa Barat berencana untuk membangun Bandar Udara Internasional untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh Propinsi ini. Bandar Udara Internasional Jawa Barat akan dibangun di daerah Kabupaten Majalengka. Bandar udara yang baik adalah bandar udara yang dapat berfungsi dengan maksimal. Agar dapat berfungsi dengan maksimal diperlukan fasilitas-fasilitas yang memadai. Untuk itulah kemudian diadakan perencanaan untuk fasilitas yang terdapat pada Bandar udara Internasional Jawa Barat tersebut. Salah satu fasilitas yang terdapat dalam Bandar udara Internasional Jawa Barat adalah gedung terminal barang atau kargo. Gedung terminal barang adalah gedung yang dipakai untuk memproses setiap kegiatan yang berhubungan dengan barang atau kargo bandara. Perencanaan gedung ini meliputi perencanaan kapasitas kargo yang akan ditangani yang didapatkan melalui hasil proyeksi, perencanaan pondasi dan struktur atas dan juga perencanaan biaya untuk pekerjaan struktural tersebut. Perencanaan kapasitas kargo yang akan dilayani dilakukan dengan cara mereview hasil proyeksi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Setelah mendapatkan kapasitas gedung maka selanjutnya dilakukan perencanaan struktur gedung terminal kargo yang meliputi struktur bawah atau pondasi dan struktur atas. Ciri khas dari perencanaan gedung ini adalah struktur atas yang menggunakan bahan struktur baja dengan sistem struktur bangunan industri (industrial building). Dari perencanaan struktur gedung tersebut maka dapat dilakukan perencanaan atau estimasi biaya yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi gedung terminal barang. Dalam melakukan analisis dan perencanaan Gedung Terminal Barang ini banyak menggunakan data yang berasal dari masterplan yang disusun oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan kunjungan lansung ke lokasi rencana proyek konstruksi. Dalam penggunaan data tersebut dilakukan review dan penambahan data serta beberapa asumsi yang untuk melakukan analisis dan perencanaan gedung terminal barang.