digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tingkat pelayanan gedung terminal tidak hanya secara langsung berkaitan dengan kenyamanan penumpang tapi juga berkaitan dengan efisiensi operasional. Tingkat pelayanan yang tidak efisien dapat mengurangi kapasitas terminal secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat pelayanan terminal Bandar Udara Internasional Minangkabau khususnya di area check in. Analisis dilakukan dengan mengevaluasi fasilitas sisi darat eksisting Bandar Udara Internasional Minangkabau mengacu kepada SKEP No 77/VI/2005 serta mengevaluasi sistem antrian check in dengan model antrian M/M/1 dan model simulasi menggunakan PTV Vissim. Parameter antrian yang menjadi dasar evaluasi adalah waktu tunggu maksimum di dalam antrian dan ruang per penumpang (m²/pax). Kedua parameter dibandingkan dengan kerangka tingkat pelayanan oleh IATA. Hasil penelitian menunjukan bahwa fasilitas sisi darat eksisting Bandar Udara Internasional Minangkabau selain luas selasar keberangkatan sudah memenuhi syarat teknik yang tercantum dalam SKEP No 77/VI/2005. Parameter antrian waktu tunggu maksimum diperoleh kurang dari 20 menit sehingga masih memenuhi acceptible waiting time oleh IATA. Parameter ruang per penumpang diperoleh lebih dari 1.3 m²/pax yang juga memenuhi batas minimum yang ditetapkan oleh IATA. Beberapa upaya untuk meningkatkan kinerja sistem antrian proses check in di Bandar Udara Internasional Minangkabau untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pada peak season yaitu mengoptimalkan penggunaan self check in, membuat zonasi antara antrian check in dan antrian baggage drop serta menerapkan common use check in system.