digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan gedung-gedung tinggi menjadi solusi atas kebutuhan lahan yang terus meningkat pada saat ini. Dalam menganalisis kinerja struktur, khususnya untuk struktur beraturan, maka dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statik non linier atau yang biasa disebut analisis pushover. Namun demikian, dalam analisis ini hanya memperhitungkan pengaruh dari mode 1, karena modal participation mass ratio-nya dominan. Pada kenyataannya, untuk bangunan tingkat tinggi, pengaruh dari mode tinggi mungkin akan mempengaruhi kinerja struktur tersebut. Adapun Modal Pushover Analysis (MPA) adalah pengembangan lebih lanjut dari analisis pushover biasa dengan memperhitungkan mode tinggi lain yang dominan. Tugas akhir ini bertujuan untuk membandingkan hasil analisis berdasarkan pushover biasa dengan Modal Pushover Analysis (MPA). Perilaku yang dibandingkan antara kedua elemen ini antara lain adalah kurva pushover, parameter aktual seperti daktilitas struktur, faktor reduksi gempa, faktor kuat lebih, serta simpangan struktur dan simpangan antar lantai. Di dalam tugas akhir ini, terdapat 2 buah model yang terdiri dari dua macam tipe struktur yang ditinjau yaitu dual system yang menggunakan shearwall dan open frame dimana tidak terdapat elemen khusus penahan beban lateral. Masing-masing struktur dimodelkan dengan jumlah lantai 10. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statik non linier yaitu metode push over untuk setiap mode dominan. Dari hasil yang diperoleh berdasarkan analisis statik non linier dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah simpangan antar tingkat dan simpangan tingkat yang diberikan struktur hasil analisis menggunakan MPA untuk struktur gedung 10 lantai yang terdapat dalam pembahasan tugas akhir ini, baik dengan tipe dual system maupun open frame, menghasilkan prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan analisis pushover biasa. Pada struktur gedung dalam lingkup pembahasan ini, analisis cukup menggunakan 1 mode saja untuk mendapatkan respon dari suatu struktur. Dapat dilihat bahwa dari hasil base shear dan roof displacement pada titik performance point, kedua analisis tersebut yang tidak jauh berbeda. Hal dikarenakan mode 1 sangat dominan pada kedua mode l gedung ini. Namun demikian apabila struktur suatu gedung semakin tinggi kontribusi maka pengaruh mode lain akan cukup dominan sehingga perlu diperhitungkan.