digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB6 Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB7 Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hadana Ilman Wicaksono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam studi ini, dilakukan desain gedung baja tahan gempa 5 lantai dengan sistem ganda SMF-SCBF, yang mengacu pada SNI 1729-2020 untuk desain struktur baja, SNI 7860-2020 untuk ketentuan struktur baja tahan gempa, dan SNI 1726-2019 untuk analisis kegempaan. Gedung difungsikan sebagai kantor, berlokasi di Jakarta dengan kelas situs tanah lunak (SE). Denah lantai berbentuk persegi 42 x 42 m, terdiri dari 7 bays dengan jarak antar kolom 6 meter. Sistem SMF-SCBF dipasang pada perimeter bangunan dengan lokasi portal SCBF yang divariasikan. Terdapat 3 variasi lokasi portal SCBF yang dibandingkan, portal SCBF bersebelahan dengan konfigurasi asimetris, portal SCBF terpisah dengan konfigurasi asimetris, dan portal SCBF terpisah dengan konfigurasi simetris. Ketiga struktur didesain dengan drift yang sama dengan pelat lantai diasumsikan sebagai rigid diaphragm. Analisis yang dilakukan berupa analisis pushover dengan acuan ASCE 41-17 untuk properti nonlinear dari elemen-elemen struktur. Hasil pushover berupa performance point pada gempa rencana, kekuatan, drift, daktilitas, overstrngth, dan jumlah energi terdisipasi digunakan untuk membandingkan kinerja struktur. Desain menunjukkan bahwa dengan drift yang sama, struktur dengan portal SCBF terpisah menghasilkan profil yang lebih besar dibandingkan struktur dengan portal SCBF yang bersebelahan dengan kinerja ketiga struktur masih masuk kategori IO. Struktur dengan portal SCBF yang bersebelahan memiliki daktilitas yang lebih tinggi namun nilai overstregth-nya lebih rendah dibanding struktur dengan portal SCBF terpisah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa, ketidaksimetrian lokasi bracing menimbulkan efek torsi yang lebih besar dibanding denah yang simetris. Namun, efek torsi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja struktur karena adanya asumsi rigid diaphragm. Analisis selanjutnya menunjukkan, untuk ketiga struktur dengan drift yang sama, sistem SCBF sangat dominan memikul beban gempa dengan jumlah energi terdisipasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem SMF.