digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan transportasi timbul ketika pertambahan demand tidak diikuti supply prasarana yang mendukung transportasi. Kondisi tersebut terjadi umumnya di daerah perkotaan, menjadikannya permasalahan utama saat ini. Seperti halnya Kota Bandung, sebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997), menjadikannya kota dengan tingkat kegiatan yang tinggi. Keterbatasan sumber daya diangkat menjadi kendala utama penyediaan prasarana transportasi. Merujuk pada keterbatasan sumber daya tersebut, optimalisasi dan peningkatan kinerja prasarana dan fasilitas penunjang yang ada dapat dilakukan. Simpang bersinyal yang mempunyai tundaan lama dan antrian panjang, merupakan salah satu prasarana yang harus ditingkatkan kinerjanya. Kondisi yang perlu diperhatikan adalah arus masuk ke simpang mempunyai fluktuasi yang tinggi, membuat pengaturan simpang bersinyal dengan kontroler tetap mungkin kurang optimal. Kendali simpang berdasarkan fluktuasi arus perlu dikembangkan. Diharapkan pengembangan ini dapat mengurangi waktu tundaan serta antrian, sehingga dapat meningkatkan kinerja simpang dan waktu tempuh total dapat ditekan. Pengembangan sistem ini akan dilakukan menggunakan Logika Fuzzy. Teori ini sangat bermanfaat pada aplikasi-aplikasi sistem identifikasi dan pengendalian ill-structured, di mana linieritas dan invariansi waktu tidak pasti. Pengembangan sistem ini dimulai dengan merancang prosedur penentuan waktu sinyal tidak tetap pada simpang bersinyal berdasarkan logika fuzzy. Kemudian akan dilanjutkan dengan perancangan program komputer untuk prosedur penentuan waktu sinyal tidak tetap menggunakan software MATLAB 7.0. Dengan waktu sinyal metode fuzzy ini akan dilakukan analisis kinerja yang dihasilkan untuk simpang. Kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan salah satu metode penentuan waktu sinyal tetap, yaitu MKJI. Sehingga dapat diketahui hasil kinerja yang lebih baik diantara keduanya. Setelah dilakukan pengembangan sistem dan dilakukan analisis, didapat kesimpulan bahwa kinerja yang dihasilkan waktu sinyal metode fuzzy lebih baik dibandingkan MKJI. Terbukti dari parameter kinerja yang dihasilkan, yaitu tundaan yang lebih kecil. Tundaan pada simpang dan data lalu lintas yang ditentukan dengan MKJI adalah 50,3 detik, sedangkan dengan waktu sinyal metode fuzzy 39,69 detik. Hasil ini akan berdampak baik pada lalu lintas. Sehingga harus dikaji secara mendalam, agar dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan di kota-kota besar.