digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Farhan Zain Burhanuddin
PUBLIC Irwan Sofiyan

Indonesia terletak pada interaksi dari pergerakan lempeng-lempeng besar dunia, yang memengaruhi deformasi dan tatanan struktur di wilayah Indonesia menjadi sangat kompleks. Hal itu terefleksikan di Pulau Jawa, yang berada pada zona konvergensi antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia, sehingga pulau ini menjadi jalur gunung api dan sesar aktif. Salah satu sesar aktif yang terpetakan adalah Sesar Rawa Pening, yang melewati Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, Jawa Tengah. Dalam sejarahnya, daerah tersebut pernah terjadi gempabumi yang cukup merusak, serta pada rentang 24 Oktober-5 November 2021 terjadi gempa swarm sebanyak 42 kali. Wilayah Rawa Pening dan sekitarnya juga didominasi batuan berumur Kuarter, yang jika terdeformasi dapat menjadi indikasi keberadaan sesar aktif. Oleh karena itu, penelitian mengenai Sesar Rawa Pening ini perlu dilakukan, untuk mengetahui tingkat aktivitas, jalur, serta pergerakannya. Penelitian ini dilakukan di wilayah sekitar Rawa Pening yang menjadi bagian dari DAS Tuntang, dengan analisis gemorfologi tektonik menggunakan metode morfometri dan morfotektonik. Metode morfometri menggunakan lima indeks geomorfik, antara lain Hypsometric Curve (Hc) dan Hypsometric Integral (Hi), Asymmetry Factor (AF), Knickpoints (Ksn) dan Stream Length-Gradient Index (SL), Mountain Front Sinuosity (Smf), dan Ratio of Valley Floor Width and Valley Height (Vf). Semua nilai indeks tersebut dibobotkan untuk mendapatkan nilai Tingkat Aktivitas Tektonik Relatif (Iat). Hasil perhitungannya, area dengan Iat Kelas I (sangat tinggi) memiliki luas 6,90 km2 (1,42%), Kelas II (tinggi) memiliki luas 344,11 km2 (71,01%), Kelas III (menengah) memiliki luas 60,95 km2 (12,58%), dan Kelas IV (rendah) memiliki luas 72,62 km2 (14,99%). Nilai Iat sangat tinggi berada di sekitar jalur Sesar Rawa Pening. Metode morfotektonik dilakukan dengan menganalisis kelurusan dari citra model elevasi digital (DEM) dan data dari observasi lapangan. Morfologi yang ditemukan berupa gawir, wind gap, knickpoints, kelokan sungai, serta struktur-struktur penyerta dari sesar. Kelurusan dan bentuk-bentuk lahan tersebut mengindikasikan jalur dan pergerakan dari Sesar Rawa Pening yang memiliki komponen naik dan mendatar mengiri.