digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

1991 TS PP WIRATNO ARGO ASMORO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Sistem tunda audio sering digunakan dalam bidang teknik akustik untuk membangkitkan sinyal tunda, terutama dimanfaatkan dalam penelitian dasar yang menyangkut psikoakustik. Karakteristik dengung (reverberation) dari suatu ruangan dapat diperbaiki pula dengan menggunakan sistem tunda yang terpasang pada perangkat reproduksi suara. Perkembangan sistem tunda audio digital sudah mulai menggeser peranan sistem tunda analog dan dalam perkembangan selanjutnya mengarah ke sistem tunda yang digital penuh. Rancangan sistem tunda audio digital dibuat dalam bentuk kartu interface dengan menggunakan divais I/O programmable PPI 8255, pengubah analog ke digital ADCO804, dan pengubah digital ke analog DAC0800, sebagai komponen utama. Kartu interface ini disisipkan pada slot komputer pribadi keluarga 8086/8088 yang dalam keadaan tidak terpakai, dan secara perangkat keras ditempatkan pada alamat I/O kosong di antara alamat 300H-31FH. Kartu interface yang terpasang pada slot mikrokomputer membentuk sistem tunda audio berbasis mikrokomputer. Dengan instruksi-instruksi dari perangkat lunak yang dirancang, sistem tunda audio ini dapat dikendalikan untuk menerima sinyal audio analog melalui port masukan dan kemudian sinyal tunda analog dikeluarkan kembali melalui port keluaran dengan panjang waktu tunda yang dapat diubah-ubah secara leluasa. Dari pengujian perangkat lunak dan perangkat, keras dari sistem tunda audio ini, diperoleh waktu tunda 420 ms dengan lebar pita 4,5 KHz. Sinyal tunda audio ini tentu kurang memenuhi syarat jika digunakan untuk perlakuan akustik di dalam ruang. Kualitas audio dari sinyal tunda ini dapat diperbaiki dengan menggunakan komponen-komponen yang lebih baik pada unit masukan dan keluaran sistem, misalnya mengganti ADC dan DAC 8-bit dengan ADC dan DAC yang mempunyai resolusi 12-bit atau lebih dengan kecepatan ubah yang tinggi.