digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Hafidh Setiawan
PUBLIC Alice Diniarti

Penyediaan infrastruktur industri di dalam dan di luar kawasan industri dan/atau di dalam kawasan peruntukan industri merupakan salah satu prasyarat yang dibutuhkan untuk mewujudkan industri andalan, pendukung, dan hulu, serta pemanfaatan sumber daya di masa yang akan datang. Kota Dumai merupakan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) yang terletak di Wilayah Pengembangan Industri (WPI) Riau. Keberadaan Pelabuhan Multipurpose Kota Dumai nantinya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jasa kepelabuhan dari daerah hinterland, yaitu Kawasan Industri Dumai, sesuai dengan RTRW Kota Dumai Tahun 2019-2039, serta mampu mendukung perekonomian daerah dan wilayah sekitarnya. Pelabuhan dirancang dengan dermaga jenis jetty dan tiga jenis dermaga untuk masing-masing komoditas daerah hinterland: general cargo, curah kering, curah cair. Pelabuhan dirancang dengan spesifikasi teknis awal sebagai pelabuhan dengan hierarki pelabuhan pengumpan lokal, seperti yang tertera pada dokumen Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Pemodelan kebutuhan pergerakan mengacu pada metode pemodelan empat tahap, dengan menggunakan pendekatan analisis runtun waktu dan menggunakan perangkat lunak Optant PL. Pembebanan pada jaringan lalu lintas menghasilkan kebutuhan pergerakan di tahun rencana pada pelabuhan sebesar 5.214.361,50 ton/tahun. Fasilitas sisi laut pelabuhan hasil perancangan meliputi panjang dermaga untuk dermaga general cargo, curah kering, curah cair berturut-turut sepanjang 558 m, 540 m, dan 126 m; apron masing-masing dermaga dirancang dengan lebar tipikal 32 m; trestle dirancang dengan panjang 504 m dan lebar 16 m. Lingkup perancangan fasilitas sisi darat pelabuhan meliputi terminal general cargo, terminal curah kering, dan terminal curah cair. Kebutuhan luas gudang penyimpanan kargo sebesar 5.035,02 m2. Kebutuhan luas stockpile terminal curah kering sebesar 676,57 m2. Kebutuhan tangki penyimpanan curah cair dengan kapasitas masing-masing tangki 4500 m3 sebanyak 26 unit. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap aksesibilitas pelabuhan, maka dirancang perkerasan jalan menggunakan perkerasan kaku dengan tebal pelat beton 265 mm, lapis fondasi LMC 100 mm, dan lapis drainase 150 mm.