digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Joelio Oscar
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

COVER JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA JOELIO OSCAR
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Terminal Teluk Lamong merupakan terminal pertama di Indonesia yang menggunakan konsep green port. Terminal ini awalnya dibangun untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas logistik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang merupakan bagian dari Pelabuhan Tanjung Perak yang telah melebihi kapasitas batas maksimal. Terminal ini diproyeksikan untuk terus berkembang dengan dilakukannya pembangunan lanjutan baik dari segi dermaga maupun lapangan penumpukan. Pengembangan terminal ini selaras dengan arus peti kemas pada Terminal Teluk Lamong yang terus meningkat. Dalam rangka mengoptimalkan potensi terminal peti kemas di Terminal Teluk Lamong, tentunya dibutuhkan manajemen pola operasi pelabuhan yang baik. Oleh karena itu, dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai desain pola operasi pada pengembangan Terminal Teluk Lamong Jangka Menengah (2019-2028). Desain pola operasi yang dilakukan adalah pada area dermaga dan lapangan penumpukan. Desain pola operasi dermaga meliputi penentuan jenis dan jumlah kapal yang dapat bertambat, jenis dan jumlah alat bongkar muat yang digunakan, perhitungan produktivitas bongkar muat serta perhitungan kapasitas handling pada area dermaga. Sedangkan desain pola operasi lapangan penumpukan meliputi penentuan orientasi penumpukan blok peti kemas, penentuan jenis dan jumlah alat atur lapangan, produktivitas alat atur lapangan serta perhitungan kapasitas handling peti kemas pada area lapangan penumpukan. Perhitungan finansial pada terminal peti kemas Teluk Lamong juga dilakukan. Perhitungan ini mencakup penentuan biaya kapital peralatan, biaya operasial dan pemeliharaan peralatan, perhitungan angsuran pengembalian pinjaman dan juga penentuan tarif handling peti kemas.