digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dunia saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19 termasuk Indonesia. Himbauan untuk mencegah mata rantai penyebaran virus Covid-19 mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah. Hal ini berdampak pada ketidakstabilan ekonomi dan salah satu yang terkena dampaknya yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang di bidang fashion, yang kemudian menuntut para pelaku UMKM di bidang fashion di Indonesia untuk kreatif dalam memasarkan produk atau jasanya melalui digital marketing. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditingkatkan pada Greenwearfair untuk menjangkau cukup banyak pelanggan menggunakan pemasaran digital, menentukan cara efektif menggunakan pemasaran digital, dan mendeskripsikan UMKM fashion di Indonesia menggunakan pemasaran digital untuk meningkatkan pemasaran. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa foto yang menggambarkan kegiatan pemasaran digital yang dilakukan oleh Greenwearfair dan juga jurnal penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2020-2022 yang menganalisis penggunaan pemasaran digital pada pelaku UMKM di Indonesia yang diperoleh dari Google Scholar dan Science Direct. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dengan pendekatan deduktif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Greenwearfair telah memasarkan produknya menggunakan digital marketing melalui media sosial yaitu Instagram dan TikTok. Namun, Greenwearfair harus konsisten dalam memposting informasi tentang produknya, baik konsistensi waktu maupun kualitas postingannya. Sebaiknya Greenwearfair membuat konten postingan lebih menarik dengan membuat video testimoni dari influencer agar target audience lebih tertarik untuk membeli produknya. Kemudian Greenwearfair harus mencoba menggunakan media sosial lain, seperti YouTube, Facebook, dan WhatsApp untuk memasarkan produknya, serta bekerja sama dengan Market Place terkemuka di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dll untuk meningkatkan kualitas dari pemasaran digitalnya. Sebagian besar UMKM fashion di Indonesia menggunakan digital marketing yaitu media sosial untuk memasarkan produknya, sementara yang lain menggunakan online advertising, email marketing, PPC marketing, SEO, dan affiliate marketing untuk memasarkan produknya. Lima besar peringkat media sosial yang paling sering digunakan oleh pelaku UMKM fashion di Indonesia selama 2020-2022 adalah YouTube, WhatsApp, Facebook, TikTok, dan Instagram. Media pemasaran digital lainnya yang digunakan adalah Market Places (Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, dll), Twitter, Web, FB Messenger, Line, WeChat, dan Snapchat. Mereka memasarkan produknya dengan memposting gambar atau video, memberikan caption pada setiap postingan, mengunggah status di media sosial, dan berinteraksi dengan audiens atau pelanggan dengan membalas komentar atau pertanyaan mereka.