digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhamad Ihsan Maulana
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 2 Muhamad Ihsan Maulana
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 3 Muhamad Ihsan Maulana
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 4 Muhamad Ihsan Maulana
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 5 Muhamad Ihsan Maulana
PUBLIC Budi Cahyadi

Desa Babakan merupakan salah satu desa di Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Desa ini memiliki 70 pesantren dan sekolah yang memberikan layanan pendidikan untuk warga sekitar maupun pendatang. Pesantren dan sekolah ini telah meningkatkan jumlah penduduk pendatang hingga mencapai 8000-9000 orang. Tingginya jumlah pendatang ini meningkatkan aktivitas sehari-hari di wilayah Desa Babakan. Tingginya aktivitas di desa ini menyebabkan sisa aktivitas yang berupa sampah meningkat. Sayangnya, pengelolaan sampah yang ada belum berjalan optimal. Hal tersebut dibuktikan dengan terbentuknya beberapa TPS liar di wilayah Desa Babakan. MASARO ITB hadir di Desa Babakan untuk memperbaiki permasalahan tersebut. Untuk memudahkan dalam penanganan sampah, MASARO membagi sampah menjadi lima macam yaitu membusuk (sisa makanan dan dedaunan), daur ulang (plastik, kertas, logam dan kaca), plastik film, sampah bakar dan sampah bahan berbahaya (B2). Salah satu teknologi yang ditawarkan pada penanganan sampah di Desa Babakan yaitu kilang plastik MASARO. Kilang plastik ini dibangun di area TPS3R-MASARO Kijatira. Kilang plastik MASARO merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah sampah bakar dengan proses insenerasi dan mengolah sampah plastik non daur ulang dengan proses pirolisis. Konsep yang digunakan kilang plastik MASARO yaitu memanfaatkan energi yang dilepaskan proses insinerasi untuk digunakan pada proses pirolisis. Kilang plastik MASARO telah mengalami beberapa perbaikan untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Teknologi yang digunakan di TPS3RMASARO Kijatira merupakan kilang plastik MASARO generasi 5 (G5). Teknologi ini mengusung konsep yang baru dari generasi sebelumnya dengan menggabungkan insinerator dan pirolisator di dalam satu tungku. Penelitian untuk mempelajari kinerja kilang plastik MASARO dilakukan dengan beberapa tujuan diantaranya yaitu mempelajari komposisi bahan baku sampah yang diolah di kilang plastik MASARO TPS3R-MASARO Kijatira; memprediksi karakteristik bahan baku umpan insinerator; menentukan distribusi dan profil temperatur sepanjang tungku pada variasi karakteristik umpan serta metode operasi insinerator; menentukan distribusi dan profil temperatur pirolisis pada variasi karakteristik umpan serta metode operasi insinerator; mempelajari perolehan produk serta hasil analisis produk insinerator dan pirolisator. Penelitian ini dilakukan pada skala pilot di kilang plastik MASARO TPS3R-MASARO Kijatira Desa Babakan. Sampah yang diolah merupakan sampah langsung yang didapat dari warga. Variasi sampah dilakuan dengan membagi sampah menjadi sampah campuran dan sampah terpilah. Variasi metode operasi pembakaran sampah yaitu operasi batch dan continuous. Dan Variasi umpan pirolisis yaitu umpan LDPE serta LDPE dan oli bekas. Hasil penelitian menunjukkan komposisi bahan baku sampah yang diolah di kilang plastik MASARO Desa Babakan terdiri dari 46,7% sampah bakar, 46,1% sampah membusuk, 3,1% sampah daur ulang, 2,6% sampah B2 dan 1,6% sampah plastik film. Prediksi menunjukkan sampah campuran memiliki kadar air 30,86% dan HHV 20,19 MJ/kg serta sampah terpilah memiliki kadar air 11,78% dan HHV 21,48 MJ/kg. Distribusi dan profil temperatur pembakaran sampah di kilang plastik MASARO menunjukkan sisi yang dominan terbakar dan memunculkan channeling yaitu sisi b. Distribusi dan profil temperatur pembakaran sampah di kilang plastik MASARO memiliki keterbakaran yang sama antar levelnya kecuali pada pembakaran sampah campuran continuous. Temperatur maksimal yang diterima pirolisis pada pembakaran sampah campuran batch berada pada rentang 169-231 oC, pada sampah campuran continuous yaitu 260-293 oC, pada sampah terpilah batch yaitu 319-329 oC dan sampah terpilah continuous yaitu 368-372 oC. Penyusutan sampah pada proses pembakaran di insinerator yaitu 77-89%. Karakteristik air wet scrubber yang belum memenuhi standard untuk dilepaskan ke lingkungan yaitu COD, BOD, nitrate dan phenol. Karakteristik flue gas yang belum memenuhi standard untuk dilepaskan ke lingkungan yaitu opacity dan CO. Yield minyak pirolisis tertinggi yaitu 12,5% pada pirolisis LDPE pada temperatur 368 oC selama 55 menit. Minyak LDPE serta LDPE dan oli yang dihasilkan memiliki nilai kalor 25-26 MJ/kg. Residu padatan hasil pirolisis LDPE serta LDPE dan oli memiliki nilai kalor 26-26,5 MJ/kg.