digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Khalfan Tavi Rizki Bochari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Produksi biohidrokarbon berpotensi mengatasi defisit neraca perdagangan minyak mentah Indonesia. Penelitian ini mengusulkan strategi terintegrasi pertama yang menggabungkan: (1) bioremediasi limbah cair tahu (LCT), (2) biofiksasi CO2 in situ, dan (3) produksi in vivo alkana rantai-C17 menggunakan fatty acid photodecarboxylase (FAP) alami pada Nannochloropsis oculata. Kultivasi fed-batch dalam fotobioreaktor 1 L (volume kerja 500 mL, 11 hari) mengoptimalkan cahaya biru (450 nm), laju udara (1- 3 L·min?¹), konsentrasi LCT (10 %-v), dan rasio molar N:P (16:1 vs. 5:1). Hasil eksperimental menunjukkan variasi Laju udara 2 L·min?¹ optimal untuk pertumbuhan biomassa (puncak 2,05 g·L?¹ pada LCT 10%-v) dan fiksasi CO2 (0,313 g·L?¹·hari?¹). Kemudian, LCT 10%-v menghasilkan profil asam lemak ideal (C14:78,21%; C16:15,32%) yang kompatibel dengan FAP, menghasilkan hidrokarbon C17 6.47%-area. Adapun Rasio N:P 5:1 meningkatkan lipid (33-35%-bk) tetapi menekan ekspresi FAP melalui defisiensi nitrogen yang mengganggu sintesis domain pengikat flavin adenine dinucleotide (FAD) pada enzim, menghilangkan C17.Kombinasi optimal (LCT 10%-v dengan cahaya biru dan aerasi 2 L·min?¹ tanpa modifikasi N:P) menghasilkan produktivitas biomassa 0,18 g·L?¹·hari?¹ dan yield C17 tertinggi dengan pembacaan pada GC-FID sebesar 6,47 %-area. Studi ini membuktikan konsep produksi biohidrokarbon berkelanjutan melalui sinergi bioremediasi limbah tahu (COD awal 11,054.4 mg·L?¹), biofiksasi CO2 (1,95 g· CO2 ·g?¹ biomassa), dan konversi enzimatis in vivo pada kondisi ambient. Potensi aplikasi industri didukung oleh eliminasi kebutuhan ekstraksi enzim, katalis logam mulia, input hidrogen, dan energi termal.