BAB 1 Naufal Aditya Nurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Naufal Aditya Nurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Naufal Aditya Nurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Naufal Aditya Nurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Naufal Aditya Nurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Naufal Aditya Nurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertambangan merupakan jenis industri yang memerlukan investasi besar dalam pelaksanaannya. Maka dari itu dibutuhkan suatu analisa evaluasi ekonomi untuk dapat memastikan operasi penambangan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat menguntungkan bagi para pemegang saham. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode penambangan emas bawah tanah ialah jumlah keuntungan yang akan dihasilkan. Metode shrinkage stoping akan digunakan jika bertemu dengan endapan bijih yang memiliki nilai yang tinggi baik dari kadar maupun harganya. Maka dari itu, pada penelitian ini akan dilihat apakah penambangan shrinkage stoping PT XYZ akan layak dijalankan berdasarkan analisa ekonomi proyek. Pada umumnya industri pertambangan akan menggunakan metode DCF untuk menganalisa ekonomi proyek, hal ini disebabkan perhitungan menggunakan DCF relatif sederhana dan mudah untuk dilakukan. Namun perhitungan menggunakan DCF memiliki beberapa kelemahan seperti tidak memperhatikan faktor ketidakpastian serta unsur fleksibilitas manajemen. Maka dari itu akan dilakukan analisa lebih lanjut menggunakan simulasi Monte Carlo dan real option analysis.
Analisa kelayakan proyek akan dimulai dengan menggunakan perhitungan metode DCF untuk dapat menentukan nilai NPV dan IRR yang didapatkan berdasarkan model arus kas yang telah dibuat. Setelah itu akan dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan simulasi Monte Carlo untuk dapat melihat gambaran distribusi probabilitas untuk nilai NPV setiap komponen pada seluruh periode data historis. Selanjutnya akan dianalisa lebih lanjut dengan metode real option analysis pendekatan binomial lattice dan fuzzy binomial lattice untuk melihat nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu opsi dan melihat pertimbangan manajemen untuk dapat melanjutkan, menunda, atau menghentikan proyek berdasarkan perhitungan yang didapat.
Analisa ekonomi menggunakan metode DCF diperoleh nilai NPV sebesar Rp20,19 miliar dan IRR sebesar 14,14% maka dari itu proyek dapat disimpulkan layak untuk dijalankan. Melalui analisa sensitivitas deterministik, diperoleh komponen harga jual komoditas menjadi parameter paling sensitIf terhadap perolehan NPV. Melalui analisa Monte Carlo diperoleh nilai rata-rata NPV proyek sebesar -Rp38,67 miliar dengan menggunakan data historis harga komoditas dan inflasi selama 5 tahun kebelakang. Melalui analisa ROA pendekatan binomial lattice diperoleh SNPV sebesar Rp77,58 miliar dengan option premium sebesar Rp57,39 miliar dengan menunda proyek terlebih dahulu berdasarkan data historis 5 tahun kebelakang. Sedangkan dengan menggunakan pendekatan fuzzy binomial lattice dan data historis yang sama didapatkan EFNPV sebesar Rp95.95 miliar dengan crisp value sebesar Rp75,76 miliar apabila proyek akan ditunda terlebih dahulu.
Perpustakaan Digital ITB