Sebagai usaha efisiensi waktu dalam terminal peti kemas, diterapkan strategi
penugasan head truck, yaitu algoritma yang digunakan untuk menentukan peti
kemas mana yang harus dilayani terlebih dahulu apabila terdapat lebih dari satu
quay crane atau yard crane yang memerlukan (memanggil) head truck. Strategi
penugasan head truck ini menyinkronkan alat-alat yang terlibat dalam operasi
transfer peti kemas dari dermaga (quay) ke lapangan penumpukan (yard), yaitu
quay crane, head truck, dan yard crane, untuk mencapai waktu pelayanan sisi laut
terminal yang rendah.
Untuk mengetahui strategi penugasan head truck yang terbaik untuk Pelabuhan
Teluk Lamong, dilakukan simulasi diskrit untuk masing-masing pendekatan yang
ingin dibandingkan, yaitu pendekatan dedicated to STS crane, pendekatan due time,
dan pendekatan inventori.
Simulasi dilakukan menggunakan software Plant Simulation. Didapatkan hasil
berupa tolok ukur waktu pelayanan sisi laut terminal yang jika diurutkan dari
terbaik ke terburuk adalah sebesar 1,136 menit/TEU untuk pendekatan inventori,
1,144 menit/TEU untuk pendekatan dedicated to STS crane, dan 1,427 menit/TEU
untuk pendekatan due time. Maka, strategi penugasan head truck yang terpilih
untuk Pelabuhan Teluk Lamong adalah strategi penugasan head truck dengan
pendekatan inventori karena keunggulannya dalam hal waktu pelayanan sisi laut
terminalnya terendah dibanding pendekatan lainnya. Konsekuensi pendekatan ini
adalah waktu tunggu head truck di antrean area quay terbesar dibanding pendekatan
lainnya, serta membutuhkan sumber daya komputer untuk menjalankan algoritma
penugasan serta mencatat status dan posisi terbaru dari masing-masing head truck.
Perpustakaan Digital ITB