digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Faisal Abdul Aziz
PUBLIC Alice Diniarti

Lapangan Ouro adalah lapangan penghasil hidrokarbon yang berada pada Cekungan Jawa Barat Utara. Pada umumnya reservoir karbonat memiliki hubungan porositas dan permeabilitas yang tidak liner, karena bergantung terhadap pada cara reservoir tersebut terendapkan dan proses yang terjadi setelah pengendapan. Reservoir karbonat pada Lapangan Ouro memiliki heterogenitas sehingga penting dilakukan analisis rock type (RT) sebagai penunjang dalam pengembangan Lapangan Ouro. Penelitian berfokus pada batuan karbonat Formasi Baturaja dan bertujuan untuk mengetahui litofasies, asosiasi fasies, diagenesis, rock type, prediksi rock type dan hubungan antara RT. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 27 data sumur yang berupa data log tali kawat, 26 data Routine Core Analysis (RCAL), delapan foto petrografi serta empat data X-Ray Diffraction (XRD). Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis petrofisika bertujuan untuk mengetahui dan mengklasifikasi properti batuan serta melakukan prediksi RT, analisis litofasies untuk mengetahui karakteristik batuan dan analisis diagenesis berguna untuk mengetahui proses yang terjadi setelah pengendapan yang mempengaruhi pada kualitas properti batuan. Berdasarkan analisis litofasies pada Formasi Baturaja di Lapangan Ouro, teridentifikasi lima litofasies, yaitu: Mudstone, Foraminiferal Packstone, Skeletal Packstone, Foraminiferal Wackestone, dan Large Benthic Foraminiferal Packstone. Berdasarkan hasil analisis fasies dari enam litofasies tersebut diketahui bahwa reservoir karbonat pada Formasi Baturaja di Lapangan Ouro termasuk dalam asosiasi fasies Basin Margin, Platform Margin Reef, dan Platform Interior. Proses diagenesis yang terjadi pada Lapangan Ouro adalah mikritisasi, sementasi, pelarutan, neomorfisme, moldic dan burial. Dengan lingkungan diagenesisnya berupa marine phreatic, meteoric phreatic dan burial. Metode Flow Zone Indicator (FZI) dan Reservoir Quality Index (RQI) digunakan dalam analisis RT untuk menentukan kelompok Discrete Rock Type (DRT), metode FZI dan RQI menunjukan hubungan antara permeabilitas dan porositas dengan nilai koefisien korealasi. Pada lapangan Ouro terdapat terdapat enam DRT, yaitu: DRT 7 (intercrystalline 10%, moldic 35% dan vuggy 55%), DRT 8 (intercrystalline 30% dan intraparticle 70%), DRT 9 (intercrystalline 40%, intraparticle 35%, fracture 15% dan vuggy 10%), DRT 10 (intercrystalline 10%, intraparticle 30% dan vuggy 60%), DRT 11 (vuggy 70%, intercrystalline 10% dan moldic 20%), dan DRT 13 (vuggy 60%, interparticle 15% dan intraparticle 25%). Prediksi RT dilakukan pada sumur yang tidak memiliki data porositas dan permeabilitas dengan metode Multi Resolution Graph Based Clustering (MRGC) menggunakan tiga parameter yaitu log sinar gamma, densitas dan neutron. Menghasilkan 26 elektrofasies yang dapat mewakili lima RT dari data RCAL. Berdasarkan hasil analisis hubungan rock type dengan tipe porositas, diketahui bahwa kualitas batuan karbonat pada tiap rock type dipengaruhi oleh perbedaan tipe porositas dan komposisinya.