ABSTRAK Theresia Adies Oktavianti
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Theresia Adies Oktavianti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah yang tergolong memiliki
rasio elektrifikasi terendah di Indonesia sebesar 58,64% per tahun 2017. Penelitian
mengenai potensi energi terbarukan sebagai sumber daya listrik, terutama yang berasal dari
laut perlu dilakukan mengingat luasnya perairan di provinsi tersebut. Pada penelitian ini,
dilakukan estimasi potensi daya listrik yang dihasilkan arus pasang surut di Selat Pantar
(8,128oLS-8,535oLS dan 124,193oBT-124,567oBT), NTT. Nilai daya listrik dihitung dari
kecepatan arus hasil simulasi model hidrodinamika dua dimensi (2D) Delft3D dengan gaya
pembangkit pasang surut. Hasil model tersebut dianalisis selama satu bulan (1-29 Oktober
2020). Analisis estimasi daya listrik dilakukan dengan menghitung daya listrik rata-rata
bulanan dan waktu operasional dari turbin Sabella D10 selama satu bulan, satu hari saat
purnama, dan satu hari saat perbani dengan cut-in speed 0,5 m/s dan rated speed 4 m/s.
Efisiensi dari turbin Sabella D10 sebesar 0,45 memenuhi Betz limit (0,59).
Berdasarkan cut-in speed 0,5 m/s dan kedalaman batimetri sedangkal mungkin (40-
100 m), diperoleh tiga lokasi potensial sebagai pembangkit listrik tenaga arus, yaitu:
Lokasi 1 (Pulau Pantar-Pura), Lokasi 2 (Pulau Ternate), dan Lokasi 3 (Pulau Nuhakepa).
Daya listrik teknis rata-rata bulanan yang dihasilkan oleh turbin di ketiga lokasi tersebut
adalah 618 kW (Lokasi 1), 32 kW (Lokasi 2), dan 64 kW (Lokasi 3). Selanjutnya, pada
ketiga lokasi tersebut terdapat lima stasiun potensial yang memiliki rapat daya listrik tinggi
dan jaraknya paling dekat dengan garis pantai (0,1-0,2 km), yaitu Stasiun P1, P2, P3
(Lokasi 1), T1 (Lokasi 2), dan A1 (Lokasi 3). Waktu operasional turbin selama satu bulan
serta satu hari saat purnama dan perbani di Stasiun P1 (610 jam; 21 jam; 9 jam), P2 (609
jam; 19 jam; 11 jam), P3 (598 jam; 21 jam; 4 jam), T1 (307 jam; 16 jam; 2 jam), dan A1
(362 jam; 20 jam; 0 jam). Sementara itu, daya listrik teknis yang dihasilkan turbin selama
satu bulan serta satu hari saat purnama dan perbani adalah: P1 (93.171 kW; 6.204 kW; 118
kW), P2 (73.276 kW; 5.054 kW; 68 kW), P3 (82.654 kW; 5.685 kW; 137 kW), T1 (7.009
kW; 2.235 kW; 18 kW), dan A1 (10.668 kW; 889 kW; 0 kW). Total daya listrik teknis di
Stasiun P1, P2, P3, T1, dan A1 sebesar 266.778 kW dapat memenuhi kebutuhan listrik
31,2% dari 13.792 keluarga dalam satu bulan.