Perpustakaan Digital ITB

Lokasi Bandara Kualanamu yang strategis untuk dijadikan bandara hub transit internasional di Indonesia bagian barat. Hal ini menyebabkan kebutuhan pergerakan diproyeksikan akan terus meningkat sehingga diperlukan analisis kebutuhan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas sisi udara agar dapat melayani pergerakan pesawat. Perancangan dimulai dengan pengumpulan data historis dan kondisi eksisting fasilitas sisi udara. Pergerakan penumpang dan pesawat diproyeksikan dengan metode regresi multilinear untuk tahun 2025-2045. Perancangan fasilitas sisi udara mengacu pada standar yang ditetapkan oleh FAA, ICAO, dan Kementerian Perhubungan. Aspek fasilitas sisi udara yang dirancang meliputi geometri, perkerasan, marka, perlampuan, dan rambu. Perangkat lunak yang digunakan antara lain FAARFIELD untuk perancangan struktur perkerasan dan COMFAA untuk mengevaluasi kekuatan struktur perkerasan. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, pengembangan fasilitas sisi udara diperlukan yaitu penambahan panjang runway dan penambahan taxiway yang beroperasi pada tahun 2025 serta penambahan apron dan rapid exit taxiway yang beroperasi pada tahun 2035. Struktur perkerasan lentur dirancang pada perpanjangan runway dengan kode PCN 90/F/B/X/T. Struktur perkerasan kaku dirancang pada penambahan taxiway dengan kode PCN 112/R/B/W/T, serta pada penambahan apron dan rapid exit taxiway dengan kode PCN 107/R/B/W/T.