digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Maulana Affan
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Maulana Affan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Maulana Affan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Maulana Affan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Maulana Affan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Maulana Affan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Maulana Affan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Maulana Affan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Origins Spectral Interpretation Resource Identification Security Regolith Explorer (OSIRIS-REx) merupakan misi New Frontier NASA diluncurkan pada 8 September 2016 untuk mempelajari dan memetakan asteroid Bennu, dan membawa sampel permukaan Bennu yang mengandung karbon. Misi ini melakukan 2 kali Deep Space Manuever (DSM). DSM 1 bertujuan untuk menyesuaikan posisi wahana agar dapat flyby dengan Bumi pada 2018 dan DSM 2 bertujuan untuk mendekatkan posisinya terhadap Bennu. Tugas akhir ini merekonstruksi trajektori wahana OSIRIS-REx menggunakan perangkat lunak GMAT dan Simulink. Pada Simulink, trajektori wahana dirancang menggunakan hukum Gravitasi Newton dengan pendekatan masalah 4 benda dengan objek yang dipertimbangkan memberikan pengaruh pada wahana adalah Matahari, Bennu, dan Bumi. Perhitungan analitis trajektori dilakukan menggunakan metode patched conic asumsi alih orbit Hohmann untuk kasus direct trajectory dengan kondisi wahana berangkat dari perihelion Bumi ke aphelion Bennu dan dari aphelion Bumi ke perihelion Bennu. Data diagram porkchop digunakan untuk mengetahui peluang peluncuran wahana menuju Bennu di masa depan. Simulasi direct trajectory untuk peluang peluncuran wahana pada 2023-2034 dilakukan menggunakan GMAT. Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir adalah kebutuhan propelan dari manuver yang dilakukan oleh wahana. Perangkat lunak GMAT memiliki galat lebih kecil (18,41%) dibandingkan model simulasi pada Simulink (38,75%) untuk rekonstruksi wahana OSIRIS-REx. Model pemberian thruster pada Simulink masih menggunakan metode trial and error. Metode patched conic dengan asumsi alih orbit Hohmann tidak memberikan aproksimasi yang baik untuk kasus direct trajectory dibandingkan dengan simulasi pada GMAT. Hal ini disebabkan karena asumsi yang digunakan pada metode patched conic adalah orbit Bumi dan Bennu terletak pada bidang yang sama. Peluang peluncuran wahana ke Bennu dengan direct trajectory pada rentang waktu 2023-2034 dengan kebutuhan propelan minimum terjadi pada tahun 2027, 2028, dan 2034.