digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perubahan dan peristiwa yang tidak pasti dalam manajemen bisnis dapat mengakibatkan kesulitan mengelola rantai pasokan. Aktivitas rantai pasok terjadi di semua sektor bisnis, termasuk sektor pertanian. Bisnis pertanian mempunyai peran penting, karena sektor ini berkontribusi terhadap total perdagangan barang dunia. Rantai pasok pertanian melibatkan produksi, pemrosesan, distribusi, dan konsumsi, yang menjadi sandaran setiap tahap proses rantai pasokan. Aktivitas rantai pasok bersifat dinamis karena peristiwa tidak pasti yang mungkin terjadi, lalu, rantai pasok adalah sistem yang kompleks yang menjadikan hal ini mudah menghadapi gangguan karena peristiwa yang tidak pasti dan kompleksitasnya. Produk pertanian dianggap memiliki risiko gangguan lebih besar karena sifatnya yang mudah rusak, musiman, dan terdapat lonjakan pasokan. Lebih lanjut, salah satu risiko dari gangguan rantai pasokan pertanian adalah bencana alam, yang juga termasuk peristiwa epidemi. Untuk memitigasi risiko, rantai pasok perlu membuat langkah ketahanan. Konsep ketahanan akan membantu rantai pasok pulih dari gangguan ke keadaan semula. Gangguan yang menyerang rantai pasok pertanian di Indonesia sejak awal tahun 2020 adalah pandemi covid-19. Pandemi membuat perubahan yang mengganggu rantai pasok seperti penutupan jalan dan pelabuhan yang membatasi mobilitas, serta penutupan hotel, situs kuliner, dan penutupan restoran, untuk meminimalkan penyebaran virus. Situasi ini membuat petani lokal menghadapi kesulitan untuk menjual produk segar karena permintaan rendah. Penelitian ini ingin menganalisis perubahan rantai pasokan pertanian selama pandemi covid-19, mengidentifikasi risiko yang dihasilkan, dan menganalisis langkah-langkah ketahanan untuk menciptakan ketahanan rantai pasokan pertanian di tengah-tengah pandemi. Peneliti menggunakan konsep ketahanan rantai pasokan untuk menganalisis data. Peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari kuesioner, webinar, dan diskusi terkait gangguan rantai pasok pertanian digunakan untuk analisis data. Peneliti menggunakan metode campuran dalam mengolah data. Metode kualitatif digunakan saat analisis deskriptif data dari hasil webinar dan diskusi. Metode kuantitatif mnggunakan analisis statistik dasar digunakan untuk menjelaskan hasil dari kuesioner. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa produsen kesulitan mengelola peralatan dan mengelola dana. Distributor juga menghadapi inspeksi saat distribusi. Lalu, pola distribusi mulai menjadi distribusi online. Untuk pengecer, penjualan telah bergeser ke pengecer online, dan mereka menghadapi penjualan panik, sehingga menurunkan harga akan membantu menjual produk. Pola konsumen juga berubah dari bisnis ke konsumen. Risiko yang dihadapi dalam rantai pasokan meliputi risiko produksi, risiko sumber daya manusia, risiko pasar, risiko institusional, dan risiko keuangan. Tindakan ketahanan adalah dengan kolaborasi dengan bisnis lain, mengadaptasi pengembangan digital untuk agribisnis, dan menerapkan jaringan pangan regional.