digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lupus eritematosus sistemik adalah penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan terjadinya radang multisistem akibat deposit kompleks imun pada organ di dalam tubuh seperti ginjal, sendi, pleura, kulit, dan sebagainya. Physalis angulata yang dikenal dengan nama daerah ceplukan, telah banyak diteliti aktivitas farmakologinya diantaranya sebagai antiinflamasi, imunosupresi, sitotoksik, inhibisi penolakan organ pada transplantasi. Pada penelitian ini ceplukan akan diteliti aktivitasnya sebagai agen imunomodulator sistem imun. Serbuk simplisia herba ceplukan diekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Model hewan lupus diperoleh dengan cara induksi pristan secara intraperitoneal sebanyak satu kali. Keberhasilan induksi dilihat minggu ke-2 setelah induksi dengan mengukur jumlah sel darah putih serta minggu ke-4 dan ke-8 setelah induksi dengan mendeteksi keberadaan autoantibodi spesifik lupus dengan SDS PAGE pada bobot molekul 102-105 kDa. Parameter yang diukur adalah respon imun nonspesifik (pengukuran jumlah total leukosit dan diferensial leukosit), respon imun spesifik humoral (uji hemaglutinasi), respon imun spesifik selular (uji hipersensitivitas tipe lambat), indeks organ dan histologi ginjal dan limpa. Terapi dengan ekstrak tumbuhan dilakukan pada minggu ke-8 setelah induksi, selama satu minggu. Ekstrak etanol herba ceplukan pada dosis 1000 mg/kg bb menurunkan jumlah leukosit (9217 ± 924,99), limfosit (2950 + 270,14), dan eosinofil (4124 + 247,69) dan berbeda bermakna dibanding kelompok kontrol. Ekstrak uji menurunkan titer antibodi primer dan menekan reaksi inflamasi pada uji hipersensitivitas tipe lambat, akan tetapi nilai penurunannya tidak bermakna dibanding kelompok kontrol. Hasil pengamatan secara visual terhadap preparat histologi limpa dan ginjal menunjukkan bahwa ekstrak dapat menekan proliferasi sel imun di limpa serta memiliki aktivitas menekan glomerulonefritis akan tetapi beium dapat mengembalikan ginjal ke keadaan normal. Ekstrak etanol Physalis angulata dosis 1000 mg/kg bb dalam bentuk oral berpotensi sebagai imunomodulator untuk lupus yang bekerja terutama pada respon imun spesifik dengan cara menurunkan respon imun mendekati normal, bukan mensupresi respon imun seperti pada prednison.