digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Wirza Muharzaki Putri
PUBLIC Alice Diniarti

Jumlah pembangunan gedung tinggi di Indonesia selalu mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan teknologi di Indonesia. Pembangunan gedung tinggi di Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor lahan yang terbatas, khususnya di daerah metropolitan atau di kota-kota besar. Bangunan tinggi harus direncanakan sebagai struktur yang tahan terhadap gempa mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap terjadinya gempa. Dengan mengikuti tahapan analisis dinamis respon spektrum yang mengacu pada SNI 1726-2019, penggunaan koefisien respon seismik (Cs) dibatasi oleh nilai maksimum dan minimum yang biasanya menghasilkan desain struktur yang bersifat konservatif sehingga desain struktur menjadi boros. Hal ini telah dibuktikan dengan analisis statik non-linier yang tidak menghasilkan kinerja struktur sesuai ekspektasi. Untuk mendapatkan hasil desain struktur yang lebih optimal, maka dilakukan iterasi dalam penentuan nilai koefisien respon seismik sehingga desain struktur memiliki kinerja yang diharapkan, yaitu mengacu pada FEMA 303/NEHRP 1997, yang sesuai dengan kategori risiko bangunan. Analisis dalam studi ini bertujuan untuk memperoleh desain struktur yang lebih optimal dengan cara memvariasikan nilai koefisien respon seismik (Cs), dengan memperhatikan kinerja dan risiko kegagalan yang dimiliki oleh struktur. Koefisien respon seismik (Cs) yang akan digunakan merupakan rata-rata dari nilai Cs natural struktur dan Cs batas minimum yang diatur pada SNI 1726-2019. Selanjutnya nilai koefisien respon seismik rata-rata tersebut divariasikan menjadi 5 model struktur yang menggunakan nilai koefisien respon seismik 0.8 Cs rata-rata, 0.9 Cs rata-rata, Cs rata-rata, 1.1 Cs rata-rata, dan 1.2 Cs rata-rata. Metode pengecekan kinerja struktur dalam studi ini adalah analisis non-linier respon dinamik riwayat waktu (non-linear time history analysis) dan analisis keandalan struktur untuk mengevaluasi risiko kegagalan struktur dengan konsep reliability. Apabila desain struktur mengacu pada SNI 1726-2019, risiko kegagalan yang akan dialami struktur adalah sekitar 1% dalam 50 tahun. Setelah dilakukan analisis, nilai koefisien respon seismik (Cs) yang menggunakan variasi Cs rata-rata mampu menghasilkan desain struktur yang optimal, terbukti dengan kinerja struktur yang dihasilkan sesuai dengan FEMA 303/NEHRP 1997, serta memiliki risiko kegagalan struktur kurang dari 1% dalam waktu 50 tahun, yang artinya memenuhi batas risiko yang ditetapkan pada SNI 1726-2019.