Perpustakaan Digital ITB

Pengukuran geolistrik sudah tersebar luas dan memiliki berbagai manfaat. Beberapa diantaranya adalah eksplorasi sumber daya alam, mineral, arkeologi, eksplorasi air tanah, pertanian dan, sebagainya. Alat yang digunakan dalam eksplorasi geolistrik adalah resistivitymeter. Resistivitymeter bekerja dengan cara menginjeksikan arus kedalam tanah melalui elektroda arus kemudian diukur pada elektroda tegangan. Melalui hasil perhitungan dengan hukum ohm dengan memperhitungkan faktor geometrinya maka akan didapatkan nilai resistivitasnya. Dengan melihat nilai resistivitasnya, maka dapat kita ketahui adanya anomali yang dapat di interpretasikan kandungan mineral, air, dan sebagainya pada daerah pengukuran. Pada penelitian ini, pembuatan resistivitymeter lebih mengacu kepada sensitivitas arus dan beda potensial. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah pembuatan alat DC Resistivitymeter yang dapat dikontrol otomatis maupun manual dengan keakuratan nilai pengukuran dengan instrumen yang telah ada. Hasil dari pengukuran alat ini kemudian akan dibandingkan dengan multimeter Dekko-86D, Sanwa-CD800a, dan Rigol DM-3068, serta akan dibandingkan dengan instrumen geolistrik yang telah ada yaitu Ministing. Dalam pengukuran skala laboratorium mendapatkan rata-rata akurasi tegangan sebesar 99,978% dan rata-rata akurasi arus sebesar 99,885% terhadap multimeter Rigol-DM3068. Dalam pengukuran skala lapangan mendapatkan rata-rata akurasi arus sebesar 99,087% dan rata-rata akurasi hambatan sebesar 99,068% terhadap instrumen geolistrik Ministing.