digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Gangguan hubung singkat pada sistem tenaga listrik menimbulkan arus lebih yang dapat melebihi kuat hantar arus saluran maupun peralatan. Kondisi ini berpotensi merusak peralatan, mengganggu kontinuitas penyaluran daya, dan menurunkan keandalan sistem. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem proteksi yang andal, selektif, dan bekerja cepat dalam mendeteksi serta mengisolasi bagian sistem yang terganggu. Relai arus lebih berarah merupakan salah satu perangkat proteksi yang banyak digunakan karena mampu membedakan arah aliran arus gangguan, sehingga lebih selektif dibanding relai arus lebih konvensional. Namun, penerapan relai ini pada jaringan distribusi dengan topologi loop menimbulkan tantangan tersendiri, sebab arah kontribusi arus lebih dapat berubah sesuai dengan konfigurasi operasi maupun lokasi gangguan. Laporan ini membahas perancangan skema koordinasi proteksi berbasis relai arus lebih berarah pada jaringan distribusi 20 kV Dukong–Pilang di Belitung dengan topologi loop. Terdapat tiga alternatif solusi koordinasi proteksi yang diajukan, yaitu Single Setting, Group Settings, dan Dynamic Setting. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan selektivitas kerja dan kecepatan waktu operasi dengan target maksimal 1 detik pada berbagai skenario operasi dan gangguan. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif solusi kedua (Group Settings) memberikan kinerja yang paling optimal. Skema ini mampu mencapai selektivitas yang baik dan memenuhi kriteria waktu operasi, dengan tingkat kompleksitas implementasi yang masih dapat diterima dibanding alternatif solusi ketiga yang memerlukan sistem kontrol lebih lanjut. Oleh karena itu, skema Group Settings direkomendasikan sebagai solusi proteksi yang layak diterapkan pada jaringan distribusi 20 kV Dukong–Pilang di Belitung.