Sabun adalah campuran garam natrium dari berbagai asam lemak alami yang digunakan sebagai
bahan pembersih tubuh. Terdapat beberapa jenis sabun padat yang beredar di pasaran yang
dikelompokkan berdasarkan tampilannya, yaitu sabun opak, sabun translucent, dan sabun
transparan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat transparansi sabun adalah jumlah
etanol, gula atau polihidroksi alkohol, dan gliserin di dalam sabun. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan jumlah etanol, sorbitol, dan gliserin yang optimum untuk menghasilkan sabun padat
transparan dan memenuhi kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-3532-1994. Pembuatan
sabun padat transparan diawali dengan penentuan minyak yang akan digunakan pada pembuatan
sabun, yaitu minyak kelapa murni (virgin coconut oil) yang akan dibuat menjadi tiga formula dengan
persentase jumlah etanol:sorbitol:gliserin, yakni 17,5 : 17,5 : 7,5 untuk formula I, 5 : 32,5 : 5 untuk
formula II, dan 2,5 : 12,5 : 27,5 untuk formula III. Sabun padat formula I adalah sabun dengan
transparansi paling baik. Semua formula sabun padat transparan memenuhi SNI untuk uji stabilitas
busa sabun. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin banyak jumlah etanol dan sorbitol yang
digunakan maka sabun padat transparan yang dihasilkan akan memiliki transparansi yang lebih baik.