digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dzaki Fakhri Khairo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan Indonesia akan komoditas logam tambang terus meningkat. Namun, usaha dan pengupayaan penambangan sumber daya logam di Indonesia masih sangat terbatas. Untuk dapat mendukung keberhasilan pengusahaan penambangan guna pembangunan nasional, perlu adanya usaha untuk mengetahui lokasi dan keberadaan sumber daya logam dengan pasti bagaimana kondisi dan potensi sumber daya mineral logam tersebut di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran zona alterasi hidrotermal yang dapat berasosiasi dengan endapan emas dengan teknik pengindraan jauh (indraja). Untuk mengidentifikasi karakteristik mineral di daerah penelitian, digunakan 21 data sampel lapangan yang dianalisis menggunakan uji spektroskopi reflektansi dan X-ray diffraction (XRD). Pemetaan dengan inderaja dilakukan untuk mendapatkan sebaran zona alterasi dengan menggunakan dua data citra satelit multispektral yaitu Landsat 8 OLI/TIRS dan Sentinel-2. Pemetaan mineral penciri alterasi dengan data indraja dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu band ratio, spectral angle mapper (SAM) dan directed principal component analysis (DPCA). Hasil pemetaan zona alterasi dengan citra satelit kemudian dikorelasi dengan data kelurusan daerah penelitian yang berasosiasi dengan keberadaan zona mineralisasi emas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa alterasi permukaan yang menjadi penciri zona mineralisasi emas adalah tipe alterasi argilik yang ditunjukkan dengan mineral kaolinit dan illit. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh bahwa luas potensi zona mineralisasi emas pada daerah penelitian mencapai 1,6 km² atau 160 hektar (ha).