Echinacea pallida merupakan salah satu tanaman dari marga Echinacea yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai imunomodulator, akan tetapi masih sedikit dilakukan studi aktivitas
terhadapnya jika dibandingkan spesies lainnya mencakup Echinacea purpurea, dan Echinacea
angustifolia. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini perlu dilakukan studi in silico menggunakan
metode simulasi molecular docking sebagai studi awal untuk melihat senyawa-senyawa apa saja
yang terkandung dalam tanaman Echinacea pallida yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut
sebagai imunomodulator. Potensi ini dikaji berdasarkan interaksi senyawa dalam tanaman
Echinacea pallida dengan beberapa target yang terlibat dalam mekanisme imunomodulator
antara lain reseptor cannabinoid tipe 1 (kode PDB 6N4B), reseptor cannabinoid tipe 2 (kode PDB
6PT0), reseptor A2a (kode PDB 6ZDV), dan Toll-like receptor 8 (kode PDB 6WML). Berdasarkan
hasil penelitian secara in silico dari ketigapuluh ligan uji, sianidin 3-(6”-malonilglukosida) [ 46,74
kJ/mol], asam 4,5-O-dicaffeoilkuinat [ 46,07 kJ/mol], echinacin [ 42,93 kJ/mol], dan asam 3,5-Odicaffeoilkuinat [ 37,99 kJ/mol] merupakan empat kandidat ligan uji yang memiliki afinitas
terhadap reseptor cannabinoid tipe 1. Asam 3,5-O-dicaffeoilkuinat [ 41,88 kJ/mol] memiliki
afinitas pengikatan baik tidak hanya terhadap reseptor cannabinoid tipe 1 tetapi juga terhadap
reseptor A2A. Dari keempat kandidat ligan uji, echinacin merupakan salah satu kandidat ligan uji
yang memiliki afinitas pengikatan baik tidak hanya terhadap reseptor cannabinoid tipe 1, akan
tetapi juga terhadap reseptor cannabinoid tipe 2 [ 45,06 kJ/mol], dan reseptor A2A [ 42,71
kJ/mol]. Ketigapuluh ligan uji berinteraksi lemah dengan toll-like receptor 8.