digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kuinin adalah obat antimalaria yang merupakan skizontosida darah yang efektif pada siklus eritrositik ke empat spesies plasmodium. Namun demikian, mengingat efek samping dan toksisitasnya, kuinin tidak lagi digunakan sebagai pilihan utama dalam penanganan malaria. Kuinin memiliki waktu paruh (t½) eliminasi yang sangat panjang, mencapai 11-18 jam. Dikaitkan dengan struktur dan sifat fisikokimia kuinin, hal tersebut kemungkinan disebabkan tingginya lipofilisitas kuinin dan metabolitnya serta kemungkinan afinitas senyawa tersebut terhadap reseptor tertentu, di luar target kerja pada plasmodium. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain turunan kuinin yang memiliki aktivitas antimalaria setara atau lebih baik dari kuinin dengan efek samping yang lebih ringan melalui kajian docking antara kuinin dan turunannya dengan target kerja senyawa tersebut. Desain turunan kuinin dilakukan melalui substitusi atom hidrogen dalam cincin kuinolin dengan berbagai gugus fungsi polar pada berbagai posisi, mencakup gugus -OH, -COOH, dan -SO3H. Pada kajian docking digunakan ferriprotoporfirin IX sebagai target kerja antimalaria dan reseptor muskarinik M2 sebagai target kerja lain yang diperkirakan menyebabkan efek kolinergik sebagai efek samping. Beberapa aspek farmakokinetika desain turunan kuinin diprediksi secara kualitatif menggunakan aturan Lipinski, dan kuantitatif menggunakan program PreADMET secara online, terdiri dari parameter absorpsi, distribusi serta reabsorpsi di ginjal. Sebagai penelitian tambahan dilakukan kajian structure alignment antara desain turunan kuinin terbaik dengan senyawa skinzontosida standar yang digunakan dalam terapi malaria. Dari studi terhadap 31 desain senyawa turunan kuinin, diperoleh 4 desain senyawa turunan kuinin yang memenuhi kriteria yang diharapkan yaitu kuinin tersubstitusi -OH pada R7’(?Gferri = -5,4 kcal/mol, ?G M2 = -6,7 kcal/mol, Log P = 2,38, HIA = 94,16%, MDCK permeability = 2,02 nm/sec, Ikatan Protein-Plasma = 48,51%), kuinin tersubtitusi -COOH pada R5’ dan -OH pada R6’(?Gferri = -5,4 kcal/mol, ?GM2 = -6,6 kcal/mol, Log P = 1,85, HIA = 94,64% , MDCK permeability = 14,16 nm/sec, Ikatan PP = 47,32%), kuinin tersubtitusi -SO3H pada R8’(?Gferri = -5,3 kcal/mol, ?GM2 = -6,7 kcal/mol, Log P = 1,2, HIA = 95,17%, MDCK permeability = 0,14 nm/sec, Ikatan PP = 40,16%), serta kuinin tersubtitusi -SO3H pada R8’ dan -OH pada R6’ (?Gferri = -5,2 kcal/mol, ?GM2 = -6,5 kcal/mol, Log P = 0,642, HIA = 92,11%, MDCK permeability = 0,46 nm/sec, Ikatan PP = 40,67%). Hasil kajian structure alignment menunjukkan bahwa desain senyawa turunan kuinin terpilih memiliki keselarasan paling besar dengan struktur klorokuin.