BAB 1 Hafidz Amsir Akbari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Hafidz Amsir Akbari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Hafidz Amsir Akbari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Hafidz Amsir Akbari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Hafidz Amsir Akbari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Hafidz Amsir Akbari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
ABSTRAK Hafidz Amsir Akbari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Persoalan analisis kestabilan lereng akan selalu berkaitan dengan masalah
ketidakpastian dari sifat fisik dan mekanik batuan. PT XYZ mengalami kelongsoran
pada salah satu area timbunan pada minggu ke-45 sehingga akan dilakukan analisis
balik untuk mengetahui faktor penyebab dari terjadinya longsoran tersebut. Selain
itu akan dilakukan analisis kestabilan lereng secara sederhana menggunakan konsep
nilai Faktor Keamanan (FK). Pemodelan dan simulasi dilakukan dengan membuat
desain penampang pada masing masing section yang diketahui, kemudian
dilakukan simulasi untuk menentukan faktor keamanan. Asumsi yang digunakan
yaitu faktor pembebanan seismik horizontal sebesar 0,05g dan kondisi material
timbunan homogen. Berdasarkan analisis kestabilan lereng diperoleh bahwa pada
lereng penampang S-01 berada dalam kondisi kritis ketika 62% dari kekuatan awal
dengan nilai kohesi material timbunan 2,482 kPa untuk saturated dan nilai sudut
gesek dalam material timbunan saturated sebesar 10,331° ketika kondisi tinggi
muka air tanah penuh. Sementara pada saat tinggi muka air tanah tidak penuh
penampang S-01 kritis ketika memiliki kekuatan material 38,1% dari kondisi awal
dengan nilai c natural 8 kPa, c saturated 1,524 kPa, phi natural 6,629°, dan phi
saturated 6,343° dimana diperoleh nilai faktor keamanan = 1. Maka diperlukan
rekonstruksi geometri lereng untung membuat lereng dalam kondisi aman.
Rekonstruksi geometri lereng yang dilakukan pada lereng penampang S-01 adalah
mengurangi ketinggian dan kemiringan dari lereng timbunan. Setelah dilakukan
pemodelan ulang geometri lereng timbunan dengan tinggi maksimum lereng
timbunan sebesar 41,2 meter dan overall slope 2° didapatkan nilai FK baru statis
sebesar 2,441 dan dinamis sebesar 1,179 pada kondisi tinggi muka air tanah penuh
dan didapatkan nilai FK baru statis sebesar 2,453 dan FK dinamis sebesar 1,112
pada kondisi tinggi muka air tanah tidak penuh.
Perpustakaan Digital ITB