digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aliffa Novanti
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Aliffa Novanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Aliffa Novanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Aliffa Novanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Aliffa Novanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Aliffa Novanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Aliffa Novanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aliffa Novanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kekurangan kayu sebagai bahan baku memaksa industri berbasis kayu untuk mencari alternatif bahan baku lokal. Kayu sengon (Falcataria moluccana) dan serat kelapa saat ini tampaknya menjadi alternatif bahan baku yang paling layak dalam industri berbasis kayu seperti industry kayu lapis. Namun, serat kelapa juga memiliki beberapa keterbatasan seperti penyerapan air yang tinggi dan pengembangan (swelling). Oleh karena itu, memodifikasi permukaan serat kelapa digunakan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Proses alkalisasi merupakan proses modifikasi permukaan serat yang paling mudah dilakukan, murah, dan efektif. Serat kelapa yang termodifikasi ini digunakan sebagai lapisan pengganti vinir dalam produk kayu lapis yang dikenal sebagai kayu lapis hibrid (KLH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NaOH paling optimal dalam menghasilkan sifat fisik dan mekanis produk KLH. Serat kelapa direndam ke dalam NaOH pada suhu ruang sesuai dengan variasi konsentrasi (0%, 5%, 10%, dan 15%) selama 60 menit. Serat kelapa termodifikasi selanjutnya digabungkan dengan vinir kayu sengon (lapisan bergantian antara vinir dan serat kelapa) dengan menggunakan resin fenol formaldehid (PF) pada berat labur 300 g/m2. Selanjutnya, susunan dikempa menggunakan cold press di suhu ruang selama 10 menit, dan hot press (150°C, tekanan 20N/mm2) selama 10 menit sehingga menjadi KLH lima lapis. Pengujian yang dilakukan berupa uji kerapatan, water absorption (WA), swelling coefficient (SC), daya pegang sekrup, kuat rekat internal, % kerusakan, dan uji delaminasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perlakuan alkalisasi NaOH 10% memberikan hasil yang optimum terhadap peningkatan kualitas KLH dengan nilai kerapatan 0,41 g/cm3, nilai WA 141%, nilai SC 29,83%, nilai kuat pegang sekrup 25,24 kgf, nilai keteguhan rekat internal 7,27 kg/cm2, nilai % kerusakan sebesar 25%, dan rasio kerusakan sampel delaminasi sebesar 66,6%.