digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jeremia Sembiring
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Jeremia Sembiring
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jeremia Sembiring
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jeremia Sembiring
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jeremia Sembiring
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jeremia Sembiring
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jeremia Sembiring
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jeremia Sembiring
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagian besar penduduk Desa Surumana berpencaharian pada sektor pertanian dan perkebunan, sehingga membutuhkan banyak air dalam kesehariannya. Perencanaan Bendungan Surumana di DAS Surumana dapat menjadi solusi dalam rangka penyediaan air bersih dalam skala besar. Bendungan juga dapat berfungsi sebagai waduk untuk pengendali banjir, penyedia air irigasi, PLTA, dan manfaat lainnya sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian di Kabupaten Donggala. Fokus dalam tugas besar ini adalah merancang bangunan pengelak yang dapat mengalihkan aliran sungai saat pelaksanaan konstruksi dan menganalisis Flood Routing pada saluran pelimpah. Studi awal dari analisis hidrologi, topografi, dan geologi dibutuhkan untuk menentukan hidrograf banjir rencana. Untuk analisis hidrograf banjir dipilih menggunakan metode hidrograf satuan sintetik HEC-HMS (Snyder). Pada analisis perencanaan dimensi terowongan pengelak digunakan debit banjir Q25 sebesar 531,4 m3/s. Dengan elevasi cofferdam pada 70 meter, dipilih diameter terowongan pengelak sebesar 5,5 meter dengan bentuk tapal kuda standar. Pada perencanaan mercu pelimpah dipilih bentuk Ogee tipe I dengan hulu tegak dengan elevasi crest pada elevasi 90 meter. Pada perencanaan kolam olak digunakan debit banjir Q100 sebesar dan didapat tipe kolam olaknya adalah tipe USBR IV. Hasil penelusuran banjir melalui saluran pelimpah dengan QPMF diperoleh terjadi penurunan puncak debit banjir dari 2350,4 m3/s menjadi 2141,5 m3/s dengan peak elevation masih berada dibawah elevasi bendungan.