digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Tommy Nainggolan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Bangunan rumah sakit di Jawa Barat merupakan fasilitas Kesehatan yang dibangun dan dijadikan fasilitas kesehatan bagi penduduk setempat. Gedung rumah sakit yang akan dirancang ini memiliki 2 lantai basemen dan 14 lantai pada struktur atas. Dalam merancang Gedung rumah sakit, diperlukan konstruksi fondasi yang mampu menahan beban-beban struktur yang ada diatasnya. Dan dengan adanya basemen, maka perlu dilakukan perancangan galian dalam yang mampu mengatasi kegagalan-kegagalan tanah yang dapat terjadi saat pengerjaan basemen. Pada tugas akhir ini terdapat 3 elevasi basemen yang akan dicapai, yaitu pada kedalaman 7,37 m, 8,2 m, dan 3,52 m. Analisis galian ini dilakukan dengan Midas GTS NX. Dinding penahan tanah yang digunakan merupakan secant pile dengan 4 jenis dimensi dinding yang akan dirancang, yaitu dengan kedalaman total dinding 10 m, 12 m, 7 m, dan 5,5 m yang berturut-turut memiliki diameter 0,9 m, 1 m, 0,9 m dan 0,5 m. Secant pile yang dirancang ini menggunakan strutting baja wall-to­wall sebagai perkuatannya. Strut yang digunakan merupakan H-Beam 300x300, waler dengan profil Wl4x193, dan king post dengan profil H-Beam 350x350. Bangunan rumah sakit yang akan dibangun berada pada tanah pasir dengan konsistensi medium hingga dense, sehingga dipilih fondasi raft-bored pile. Analisis untuk penentuan daya dukung tiang lateral tunggal dilakukan dengan menggunakan LPILE. Penulangan fondasi untuk tiang bor dilakukan dengan bantuan SPColomn, sedangkan untuk pelat raft digunakan bantuan CSI SAFE. Pada analisis penurunan tanah dilakukan dengan mengiterasi hasil Settle3D dan CSI SAFE. Dalam pengerj aan tugas akhir ini, digunakan beberapa acuan peraturan sebagai standar. Perancangan geotektik mengacu pada SNI 8460-2017 tentang Perancangan Geoteknik dan desain penulangan mengacu pada SNI 2847-2019 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.