COVER Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 9 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 10 Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Wilbert Juanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kondisi banjir di Jakarta seakan-akan telah menjadi hal yang umum terjadi setiap kejadian
hujan deras. Salah satu daerah yang hampir selalu mengalami banjir adalah Sungai Ciliwung
pada Jakarta Timur. Normalisasi sungai telah dilakukan namun hal tersebut tidak cukup untuk
mengakomodasi air sungai yang meluap akibat hujan deras. Dalam mengatasi permasalahan
banjir tersebut, direncanakan suatu sistem sudetan (terowongan) untuk mengalirkan air
berlebih yang tidak mampu ditampung oleh Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT)
melalui Sungai Cipinang yang berjarak 1.3 kilometer. Fokus dalam Tugas Akhir adalah untuk
merancang bangunan inlet, terowongan dan bangunan outlet agar dapat mengalirkan debit
rencana yaitu 60 m3/s yang merupakan kapasitas maksimum yang dapat ditampung oleh Banjir
Kanal Timur (BKT). Studi awal dari analisis hidrologi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang
dibutuhkan untuk memperoleh besarnya debit banjir rencana kedua sungai tersebut. Debit
banjir rencana ini akan digunakan untuk mengamati tinggi muka air selama banjir kedua sungai
tersebut. Tinggi muka air kedua sungai ini yang akan menjadi dasar dalam merancang dimensi
bangunan-bangunan air untuk mengalirkan debit rencana. Perancangan hidrolika bangunanbangunan
air didasarkan pada debit banjir periode ulang 5 tahun. Perancangan menghasilkan
output berupa bangunan inlet setinggi 5.4 meter diukur dari dasar Sungai Ciliwung, bangunan
outlet setinggi 2.7 meter diukur dari dasar Sungai Cipinang dan terowongan dengan diameter
3.5 meter sebanyak 2 buah guna mengalirkan debit rencana. Analisis stabilitas terhadap
rancangan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa struktur aman terhadap bahaya geser dan
guling yang mungkin terjadi.
Perpustakaan Digital ITB