COVER Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 TA PP EVANIA NUSAPUTRI HANDOJO 1 - BAB 8.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Evania Nusaputri Handojo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kota besar di Indonesia, seperti Jakarta sangat familier dengan transportasi darat berbasis rel. Salah satunya Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang beroperasi dalam memfasilitasi pergerakan dalam kota Jakarta. Seperti pada daerah Cilandak Barat, Jakarta khususnya di sekitar jalan Kartini Raya yang memiliki fungsi sebagai hunian dan aktivitas perkantoran menghasilkan banyak pergerakan manusia sehingga direncanakan untuk membangun stasiun pemberhentian MRT Kartini. Untuk itu, perlu adanya perencanaan aspek sumber daya air untuk mendukung operasi stasiun ini. Pada tugas akhir ini, dilakukan perancangan sistem drainase pada stasiun dan sistem penggunaan rainwater harvesting untuk memanfaatkan air hujan.
Perencanaan sistem drainase dilakukan berdasarkan data historis curah hujan selama 15 tahun untuk digunakan dalam analisis hidrologi. Pengolahan data secara statistik dengan analisis frekuensi untuk menentukan proyeksi curah hujan yang menentukan curah hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun. Selain itu, dilakukan analisis hidrograf banjir rencana pada lokasi Stasiun MRT Kartini. Terlebih dahulu dirancang layout jaringan drainase dan menghitung intensistas hujan dengan Metode Mononobe serta debit limpasan dengan Metode Rasional yang akan menentukan dimensi drainase. Persamaan Manning digunakan untuk mengetahui kapasitas drainase dan menentukan kesesuaian desain untuk memfasilitasi limpasan hujan. Saluran drainase berupa talang atap dengan bahan fiberglass berbentuk segiempat dan pipa talang tegak untuk mengalirkan air hujan dari atap bangunan.
Sistem rainwater harvesting berfungsi untuk memanfaatkan air hujan dari atap bangunan yang dialirkan untuk ditampung pada tangki penampung air hujan (PAH) sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air stasiun. Volume air hujan tertampung dihitung berdasarkan curah hujan andalan dan luas atap bangunan. Air hujan dari pipa tegak dilairkan melalui pipa PAH menuju tangki PAH. Terdapat tiga alternatif tangki PAH yang dirancang dengan masing – masing dimensi berdasarkan material yang digunakan yaitu pasangan bata, ferrocement, dan FRP. Alternatif paling sesuai untuk Stasiun MRT Kartini adalah tangki PAH pasangan bata.
Perpustakaan Digital ITB