COVER Sheila Pertiwi Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sheila Pertiwi Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sheila Pertiwi Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sheila Pertiwi Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sheila Pertiwi Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sheila Pertiwi Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sheila Pertiwi Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Hutan mangrove di Kecamatan Blanakan, Subang, Jawa Barat telah mengalami
penurunan luasan akibat adanya pengalihan fungsi lahan. Sebagian besar hutan mangrove
di wilayah ini telah dikonversi menjadi lahan tambak dengan tutupan vegetasi mangrove
yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi jenis dan tingkat
kerusakan areal bervegetasi mangrove di wilayah pesisir diantara Sungai Blanakan dan
Sungai Ciasem, Kecamatan Blanakan, Subang, Jawa Barat. Penentuan tingkat kerusakan
vegetasi mangrove dilakukan melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama bersifat tidak
langsung dengan menggunakan analisis NDVI (Normalized Difference Vegetation Index)
dari citra satelit Sentinel 2A yang diolah dengan GEE (Google Earth Engine) dan ArcMap
10.8. Pendekatan kedua melalui pengamatan secara langsung di lapangan dimana
penentuan tingkat kerusakan mangrove didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup no.210 tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan
Mangrove. Pengambilan data vegetasi mangrove dilakukan dengan metode stratified
purposive sampling di lima lokasi berbeda, yaitu mengrove muara, mangrove pesisir,
tambak dengan kerapatan mangrove tinggi, sedang dan Jarang. Ukuran plot yang
digunakan adalah 10m x 10m untuk pohon, 5m x 5m untuk pancang, dan 2m x 2m untuk
semai. Hasil penelitian menunjukkan hanya dua jenis pohon mangrove yang ditemukan di
lokasi penelitian yaitu, Rhizophora mucronata dan Avicennia marina dengan total individu
sebanyak 1871 individu dengan spesies paling melimpah adalah Avicennia marina
sebanyak 1.550 individu, Dengan membagi tingkat kerusakan mangrove menjadi tiga
kategori (berat, sedang, dan baik), berdasarkan NDVI areal mangrove yang terkategorikan
rusak berat seluas 477,74 ha, rusak sedang 67,87 ha dan baik seluas 140,57 ha. Berdasarkan
ketetapan baku dari KLH, tingkat kerusakan berdasarkan tutupan tajuk untuk mangrove
pesisir dan muara termasuk kategori baik (rapat), tambak dengan kerapatan mangrove
tinggi termasuk kategori baik (sedang), dan tambak dengan kerapatan mangrove sedang
dan jarang termasuk kategori rusak. Berdasarkan standar kerapatan vegetasi mangrove,
keseluruhan mangrove di lokasi penelitian termasuk dalam kategori rusak.
Perpustakaan Digital ITB