ABSTRAK Adelia Tio Novita
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Jatinangor merupakan salah satu Kota Pendidikan dikarenakan memiliki empat Perguruan Tinggi
besar. Fakta ini memicu munculnya masalah kepadatan penduduk dikarenakan mayoritas penduduk
Jatinangor yaitu mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa yang menempuh pendidikan di Jatinangor
merupakan pendatang. Hal ini pun menyebabkan munculnya hunian baru setiap tahunnya.
Pertumbuhan permukiman ini tidak tertata dengan baik, bahkan menyebabkan banyaknya
permukiman kumuh. Isu utama yang ada di Kota Jatinangor adalah belum adanya hunian mahasiswa
yang terintegrasi dengan fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan belajar. Kebiasaan mahasiswa yaitu
berkolaborasi dan berinteraksi menimbulkan ketertarikan tersendiri bagaimana meresponi kebiasaan
ini dalam fungsi bangunan hunian yang menjadi isu lain pada wilayah ini. Isu tersebut kemudian
diresponi dengan konsep dasar perancangan yaitu Hunian Mahasiswa dengan konsep Co-Living yaitu
Collaboration Living. Dalam perwujudan konsep ini maka dibuat prinsip dasar yang diambil dari
kebiasaan generasi muda yaitu Convenience, Collaboration, Community atau disingkat menjadi 3C
sesuai dengan penyampaian oleh Knight Frank, 2018.
Proyek Co-Living ini dibangun pada lahan seluas 13.000 m2
yang terletak di Jalan Raya Jatinangor
No. 122, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Fungsi didalamnya
terdiri dari fasilitas komersil dan fasilitas hunian dimana fasilitas hunian berjumlah 86 unit sharing, 78
unit studio, dan 1 unit difabel. Perancangan proyek ini diprakarsai oleh perusahaan swasta dengan
BUMN dimana dilakukan kolaborasi antara pemerintah dan swasta guna mewujudkan Jatinangor
sebagai Kota Pendidikan. Rancangan Co-Living ini didesain dengan pendekatan terhadap karakter
pengguna yaitu mahasiswa dengan kisaran umur 18 hingga 25 tahun dan penyesuaian fungsi
didalamnya. Diharapkan melalui konsep dan prinsip dasar yang mengacu pada sasaran penggunanya,
Co-Living ini mampu menjadi hunian yang menjawab kebutuhan dari mahasiswa sendiri dan juga
dapat mengatasi permasalahan kependudukan yang ada di Jatinangor.
Perpustakaan Digital ITB