digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Dalam menghadapi persaingan, globalisasi dan kondisi pasar bebas dewasa ini, perusahaan yang memiliki tujuan untuk mempertahankan atau mengembangkan bisnisnya tidak bisa hanya mengandalkan kinerja dan pencapaian prestasi perusahaan yang pernah dicapai di masa lalu. Untuk menghadapi iklim kompetisi yang semakin keras di masa depan, perusahaan harus terus menerus secara berkesinambungan melakuka perbaikan dalam proses bisnisnya. Konsep yang banyak dianut perusahaan Jepang dan diadopsi dari budaya kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang adalah kaizen atau perbaikan yang berkesinambungan. PT XYZ sebagai anak perusahaan dari induk di luar negeri, merupakan salah satu cost center dari induk perusahaan tersebut. Sebagai cost center, PT XYZ dievaluasi berdasarkan kemampuan untuk mengontrol biaya operasional. Sebagai konsekuensi dari evaluasi ini, strategi yang digunakan oleh PT XYZ untuk meningkatkan daya saing adalah adalah dengan mentargetkan biaya serendah-rendahnya (cost leadership). Dengan strategi ini, PT XYZ tidak memiliki target untuk mencetak profit setinggi-tingginya, melainkan menekan segala biaya yang timbul akibat kegiatan operasional dan biaya produk (material/tenaga kerja). Pada saat ini sebagai implementasi dari strategi di atas, PT XYZ memiliki inisiatif perbaikan proses melalui pembentukan beberapa tim (process improvement teams). Dua metodologi yang digunakan oleh tim-tim ini dalam mendapatkan perbaikan proses adalah pendekatan DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) dari metodologi Six Sigma, dan pendekatan DD (Differential Diagnosis) yang diperkenalkan Dr. Gondhalekar dari Kaizen Institute. Saat ini tim melakukan implementasi kedua metodologi ini secara terpisah, karena metodologi DD dianggap lebih gampang untuk dijalanka dan dimengerti, serta dengan cepat menemukan sumber masalah sehingga angka produk cacat (defective) bisa segera diturunkan. Tujuan dari projek akhir ini adalah untuk melakukan analisis pada implementasi kedua metodologi tersebut pada contoh kasus nyata di PT XYZ serta melihat apakah tujuan awal dari inisiatif perbaikan proses yaitu pengurangan biaya (cost reduction) tercapai. Berdasarkan pengamatan di lapangan, maka projek akhir ini memberikan beberapa analisis tentang pengurangan biaya dan beberapa usulan untuk mencapai tujuan awal proses tersebut.