ABSTRAK Muhammad Firaz Razan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang
bergerak di bidang perbankan. Penggerak utama binsis dari BTN saat ini adalah produk kredit.
Terdapat dua jenis kredit di BTN, yaitu kredit konsumsi dan kredit komersial. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan, durasi proses pengajuan kredit konsumsi adalah lima hari kerja
dan durasi ini lebih lama dibandingkan dengan kompetitor. Setelah ditelusuri lebih lanjut,
masalah ini disebabkan adanya aktivitas-aktivitas yang berbirokrasi dan tidak bernilai tambah.
Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberikan rancangan perbaikan proses
bisnis pengajuan kredit di BTN yang dapat meningkatkan proporsi aktivitas bernilai tambah
sehingga dapat mengurangi durasi proses pengajuan kredit.
Penelitian ini menggunakan business process improvement (BPI) dari Harrington (1991) yang
merupakan salah satu metode untuk perbaikan proses bisnis. Tahap pertama yang dilakukan
organizing for improvement dengan menentukan objek, batasan, dan asumsi penelitian.
Kemudian dilakukan tahap understanding the process dengan melakukan studi literatur
dokumen perusahaan, wawancara untuk penggambaran proses, memetakan proses, dan
evaluasi. Selanjutnya, dilakukan streamlining dengan mengevaluasi duplikasi, birokrasi,
otomatisasi, dan melakukan penilaian nilai tambah. Terakhir, dilakukan pemetaan untuk proses
bisnis usulan dan dilakukan penilaian nilai tambah serta pengukuran estimasi durasi untuk
perbandingan dengan proses existing. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada
pihak yang terkait dengan proses dan meninjau dokumen perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi aktivitas bernilai tambah dari enam proses yang
dianalisis berturut-turut adalah 67%, 27%, 53%, 25%, 55%, dan 60%. Terdapat beberapa
aktivitas yang dapat dilakukan evaluasi birokrasi, duplikasi, dan otomatisasi serta penilaian
nilai tambah hingga memberikan usulan perbaikan. Usulan perbaikan kemudian digunakan
untuk perancangan proses bisnis usulan dan diperoleh proporsi untuk aktivitas bernilai tambah
untuk proses yang dianalisis berturut-turut menjadi 71%, 50%, 73%, 46%, 64%, dan 53% serta
terjadi penurunan jumlah aktivitas. Selain itu, hasil pengukuran estimasi durasi pengajuan
kredit konsumsi juga berkurang menjadi empat hari kerja.