ABSTRAK Akmal Fauzi Kusumah Rd
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Akmal Fauzi Kusumah Rd
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Akmal Fauzi Kusumah Rd
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Akmal Fauzi Kusumah Rd
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Akmal Fauzi Kusumah Rd
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Akmal Fauzi Kusumah Rd
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP AKMAL FAUZI KUSUMAH RD_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP AKMAL FAUZI KUSUMAH RD_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Transportasi merupakan salah satu hal mendasar yang perlu diatur di dalam kawasan
perkotaan termasuk Kota Bandung. Mengingat hal tersebut, terdapat beberapa hal
yang terjadi di Kota Bandung, seperti terjadinya peningkatan jumlah kendaraan
namun tidak adanya pertambahan panjang jalan yang mana didominasi oleh
kendaraan pribadi, perilaku pengendara yang tidak taat aturan termasuk parkir liar
serta banyaknya kendaraan dari luar yang masuk ke daerah ini. Hal ini menyebabkan
terjadi kemacetan di Kota Bandung yang didominasi kendaraan pribadi, khususnya
mobil yang memakan ruang jalan lebih besar. Di sisi lain, alternatif transportasi
umum yang ada di Kota Bandung pun masih belum baik dan kurang disukai
masyarakat. Selain itu, saat ini Kota Bandung pun dilanda Pandemi Covid-19 yang
membuat masyarakat lebih waspada dalam bertransportasi umum. Namun, terdapat
alternatif transportasi umum lain yaitu transportasi daring yang lebih disukai
masyarakat dan cenderung lebih aman daripada jenis transportasi umum lainnya.
Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud mengetahui pemilihan moda masyarakat
antara mobil pribadi dan transportasi daring, mengingat transportasi daring yang
memang tergolong sebagai kendaraan umum, dan diharapkan dapat memberikan
solusi untuk mengurangi pemilihan mobil pribadi, sebagai salah satu upaya
mengurangi kemacetan. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah
penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden masyarakat Kota Bandung
pengguna mobil pribadi yang pernah menggunakan transportasi daring selama
Pandemi. Penelitian ini menggunakan model logit multinomial untuk menentukan
probabilitas pemilihan modanya. Hasil analisis menunjukkan variabel yang
memengaruhi pemilihan taksi daring adalah kenyamanan taksi daring,
keterjangkauan taksi daring, keterjangkauan ojek daring, keberadaan partisi taksi
daring, dan keberadaan hand sanitizer taksi daring dengan persamaan Utaksi= -
0,051X1 + 0,028X2 – 0,067X3 + 1,704X4 + 1,134X5. Sedangkan variabel yang
memengaruhi pemilhan ojek daring adalah keamanan ojek daring, keselamatan taksi
daring, keselamatan ojek daring, keterjangkauan ojek daring, keberadaan partisi ojek
daring, dan ketidakberadaan penutup kepala ojek daring dengan persamaan Uojek=-
0,021X1 – 0,025X2 + 0,021X3 – 0,031X4 + 1,198X5 – 1,177X6. Probabilitas
penggunaan taksi daring, ojek daring, dan mobil pribadi adalah 0,673%, 0,803%, dan
98,524%. Adapun variabel yang paling sensitif berdasarkan model adalah tingkat
kenyamanan taksi daring dan tingkat keamanan ojek daring. Namun, variabel terkait
protokol kesehatan juga menunjukkan sensitivitas yang cukup berpengaruh, sehingga
dalam kondisi pandemi seperti ini, protokol kesehatan dalam bidang transportasi
perlu untuk diperhatikan guna mengurangi penggunaan mobil pribadi dan
meningkatkan penggunaan angkutan umum.
Perpustakaan Digital ITB