digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VIII-IX.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB X.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertambahan populasi manusia menyebabkan kebutuhan hidup manusia juga meningkat, salah satunya adalah air yang merupakan kebutuhan primer manusia. Populasi daerah Sumedang sebesar 1,137 juta jiwa memiliki kebutuhan air yang tinggi juga. Oleh karena itu, pembangunan bendungan di Sungai Citarik dapat menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan air yang semakin meningkat dengan cara meninggikan muka air serta menampung air di sungai tersebut. Fungsi bendungan ini sangat berguna untuk mengantisipasi keadaan alam yang tidak menentu seperti musim kemarau dan musim penghujan. Kemampuan bendungan untuk menampung air sangat berguna untuk mencegah terjadinya kekeringan pada saat musim kemarau, sedangkan muka air sungai yang meningkat dengan adanya bendung dapat meningkatkan kapasitas sungai untuk mencegah terjadinya banjir pada musim penghujan. Dalam tugas akhir ini, dilakukan perancangan tubuh Bendungan Citarik yang bermula dari penentuan parameter tanah, penentuan jenis tipe bendungan dan fondasi, pemodelan dengan menggunakan Midas GTS NX, hingga analisis bendungan yang ada. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis stabilitas, analisis penurunan tanah, dan analisis rembesan. Analisis stabilitas berguna untuk memeriksa apakah tubuh bendungan cukup stabil menahan beban-beban yang ada. Pemeriksaan besar penurunan tanah juga perlu dilakukan untuk memastikan penurunan yang terjadi tidak berlebihan. Rembesan air yang berlebihan merupakan masalah yang sering muncul dalam perencanaan bendungan terutama untuk bendungan urugan dan dapat menimbulkan erosi pada tanah menyebabkan kegagalan pada bendungan.