digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Retno Wulan Septiani
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Retno Wulan Septiani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Retno Wulan Septiani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Retno Wulan Septiani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Retno Wulan Septiani
PUBLIC Alice Diniarti





BAB 5 Retno Wulan Septiani
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Retno Wulan Septiani
PUBLIC Alice Diniarti

Analisis hubungan kualitas air dengan jenis tutupan lahan dilakukan dengan tujuan pengembangan model pendekatan konsentrasi parameter kualitas air yang lebih sederhana. Model MLR (Multiple Linear Regression) merupakan salah satu model statistik yang digunakan untuk mencari regresi linear antara variabel terikat terhadap dua atau lebih variabel bebas. Analisis tutupan lahan dilakukan dengan ArcGIS 10.5 dan membagi kelas tutupan lahan menjadi BA, HU, KB, PRM, RU, SA, dan TK. Model MLR Temporal menggunakan data Log BOD, Log COD, Log TN dan TDS0.5 sebagai variabel independen, dimana Cxi dan Qi0.5 menjadi variabel dependen. Nilai R tertinggi yang dihasilkan adalah 0.724, 0.673, 0.631, dan 0.523 untuk parameter BOD, COD, TN dan TDS. Analisis juga dilakukan untuk model MLR Spasial dengan Log BOD, Log COD, Log TN dan Log TDS sebagai variabel dependen. Model MLR Spasial I menggunakan C100m, C500m, Cxi dan Qi sebagai variabel independen, dengan R yang dihasilkan adalah 0.878 dan 0.766 untuk BOD periode I dan II, 0.884 dan 0.759 untuk COD periode I dan II, 0.763 dan 0.877 untuk TN periode I dan II, 0.835 dan 0.811 untuk TDS periode I dan II. Model MLR Spasial II menggunakan jenis tutupan lahan dan Qi sebagai variabel independen, dengan nilai R yang dihasilkan adalah 0.548 dan 0.557 untuk BOD periode I dan II, 0.534 dan 0.595 untuk COD periode I dan II, 0.611 dan 0.877 untuk TN periode I dan II, 0.559 dan 0.457 untuk TDS periode I dan II. Model MLR Temporal dapat digunakan sebagai alat estimasi konsentrasi kualitas air yang bersifat time series, sedangkan model MLR Spasial I dengan performa yang lebih baik dapat digunakan untuk estimasi kualitas air berbasis spasial dalam one-time event.