Salah satu pemicu kerusakan lahan yaitu adanya kegiatan penambangan material. Jawa Barat memiliki luas lahan pertambangan pasir murni mencapai 1.5 ribu hektar di tahun 2019. Lahan tersebut tergolong menjadi lahan marginal yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya seiring dengan pemulihan lahan. Dalam pemulihan dan budidaya, sumber daya air merupakan salah satu komponen utama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sistem irigasi berjeda terbaik dalam aspek pertumbuhan, hasil serta efisiensi penggunaan air pada tanaman kedelai dengan media tanam pascatambang pasir. Penelitian ini dibuat dalam rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 pengulangan. Pertumbuhan tanaman yang diamati berupa tinggi tanaman(TT), laju pertumbuhan tinggi tanaman(LPTT), jumlah daun(JD), laju pertambahan jumlah daun(LPJD), jumlah polong(JP), jumlah biji(JB), dan jumlah nodul(JN). Hasil tanaman yang diamati berupa bobot segar tanaman(BST), bobot kering tanaman(BKT), bobot panen biji (BPB), bobot kering biji(BKB), root-shoot ratio(RSR), indeks panen(IP). Perlakuan satu kali penyiraman per hari menunjukkan pertumbuhan, hasil serta efisiensi penggunaan air paling optimal pada lahan pascatambang pasir.
Perpustakaan Digital ITB