Karyawan adalah salah satu aspek pendukung dalam suatu bisnis. Karyawan memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam mengembangkan usaha. Namun, tidak jarang perusahaan tidak
memperhatikan kondisi karyawannya. Salah satu hal yang sering dilupakan oleh tempat kerja
adalah pentingnya menjaga kondisi psikososial, seperti membiarkan mereka bekerja seperti
mesin dengan beban kerja yang berlebih dan dengan berbagai tekanan untuk mencapai tujuan
bisnis di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang pentingnya
faktor-faktor psikososial di tempat kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Kami
pertama-tama mengidentifikasi kondisi psikososial yang dialami karyawan di tempat kerja
menggunakan instrumen penelitian COPSOQ yang dikembangkan oleh Kristensen et al.
(2005) atau lebih khusus lagi dengan menggunakan versi pendek COPSOQ III. Pada
instrumen ini terdapat 6 domain dengan 23 faktor. Sedangkan kinerja pegawai diukur dengan
konsep Robbins (2006) yang memiliki indikator kualitas, kuantitas, efektivitas, komitmen
kerja, ketepatan waktu, dan kemandirian. Menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah
181 responden yang diambil secara acak dari karyawan Indonesia yang bekerja di suatu
perusahaan atau instansi. Penelitian ini menegaskan semua domain psikososial memiliki
pengaruh yang signifikan (p <0,05) terhadap kinerja karyawan dan 16 faktor yang terkandung
dalam domain tersebut memiliki korelasi langsung dengan kinerja. Temuan ini menyarankan
komunitas bisnis dan tempat kerja untuk memperhatikan enam domain ini atau lebih khusus
ke 16 faktor yang berkorelasi karena ada pengaruh yang dapat diberikan terhadap kinerja
karyawan.