Perubahan tidak bisa dihindari, dan tindakan transfer pengetahuan merupakan salah satu cikal bakal terjadinya perubahan dalam arti pengetahuan baru yang diterima akan menjadi penentu bagi suatu perusahaan untuk melakukan penyesuaian atau tidak berubah. Mengingat faktor tambahan globalisasi, perusahaan multinasional (MNE) berkembang dengan mengandalkan transfer pengetahuan global, mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan. Sebagai konsekuensi langsung dari hal ini, mengelola motivasi karyawan juga telah berkembang menjadi tantangan utama bagi perusahaan multinasional karena perubahan dalam proses dan budaya kerja seringkali bersifat disruptif, sehingga mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan produktivitas secara keseluruhan. Dengan mempertimbangkan dimensi budaya, ancaman konflik seringkali diabaikan oleh perusahaan multinasional, karena perbedaan budaya karyawan mungkin bertentangan satu sama lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat pedoman bagi manajer untuk mengenali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan dari transfer pengetahuan lintas budaya. Delapan manajer, mulai dari manajer sumber daya manusia hingga direktur eksekutif di industri pertambangan hingga perusahaan konsultan di Asia Tenggara, diwawancarai. Temuan utamanya adalah bahwa motivasi karyawan dipengaruhi oleh enam faktor berbeda, yaitu: kebutuhan akan transparansi di tempat kerja, peningkatan semangat kerja karyawan, keamanan kerja, nilai-nilai yang bertentangan, transfer data yang buruk, dan gaya belajar yang berbeda. Inilah enam faktor utama yang diyakini para manajer mempengaruhi motivasi karyawan yang menentukan kelancaran transfer pengetahuan.