digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dimasa kini, fashion menerima lebih banyak perhatian karena telah menjadi eksistensi berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari seseorang, terutama bagi generasi muda karena diketahui mewakili identitas mereka. Di sisi lain, lingkungan pemasaran yang kompetitif dan dinamis membuat merek fesyen melakukan upaya berlebih dan inovatif untuk mencapai strategi pemasaran yang efektif. Ketika media sosial tumbuh secara signifikan, salah satu cara paling efektif untuk melakukannya adalah menggunakan influencer dalam kampanye pemasaran. Influencer marketing menjadi semakin populer di seluruh dunia, terutama bagi mahasiswa universitas yang diketahui mencari informasi terkait fesyen melalui fashion influencer. Ini mendorong para praktisi di bidang marketing untuk menganggapnya sebagai komponen penting dari strategi pemasaran mereka. Namun, banyak penjual saat ini menggunakan influencer yang tidak cocok untuk target pasar mereka. Oleh karena itu, penelitian ini menentukan faktor-faktor pada fashion influencer yang berkontribusi mempengaruhi niat pembelian mahasiswi universitas khususnya di Kota Bandung. Variabel yang dibangun meliputi kepercayaan, keahlian, kesamaan, kesukaan, dan keakraban. Sikap konsumen diusulkan untuk menengahi antara hubungan eksogen dan endogen. Pengumpulan data dirancang menggunakan metode pengambilan sampel “judgmental sampling” dan 234 responden dianalisis menggunakan metode regresi melalui teknik Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) dan hasilnya menyajikan bahwa kepercayaan, keahlian, kesamaan, dan kesukaan secara signifikan berkontribusi pada sikap konsumen terhadap influencer dan kepercayaan, kesamaan, keakraban, dan kesukaan secara signifikan berkontribusi pada niat pembelian. Selain itu, sikap konsumen terhadap influencer menunjukkan korelasi yang kuat terhadap niat pembelian dan telah terbukti menengahi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Temuan penelitian ini membantu pemasar dan pengiklan di industri fashion dalam memahami bagaimana influencer marketing mempengaruhi niat pembelian pelanggan. Ini memungkinkan pemasar untuk lebih memahami elemen yang mempengaruhi sikap konsumen tentang influencer mode dan, sebagai hasilnya, lebih baik memilih influencer yang mampu membangun niat pembelian pada pelanggan yang ada dan potensial.