digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Dimas Muhammad Fachryza
PUBLIC Yoninur Almira


2021 TS PP DIMAS MUHAMMAD FACHRYZA_JURNAL.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kota-kota bertumbuh dan terurbanisasi dengan cepat dan berbanding lurus dengan permintaan pergerakan. Disisi lain, mobilitas perkotaan masih memiliki ketergantungan dengan motorized transportation dengan berbagai eksternalitas substansial. Jika hal ini terus diabaikan, maka mobilitas perkotaan akan semakin bergantung terhadap kendaraan bermotor yang tidak berkelanjutan. Pada saat yang sama, terdapat fenomena Cycling Boom yang dipengaruhi oleh krisis kesehatan pandemi COVID-19 dan dapat menjadi modal permintaan (demand) terhadap moda non-motorized transportation (NMT) yang dipercaya dapat menginternalisasi eksternalitas tersebut, salah satu moda yang berkelanjutan adalah Sepeda. Jika berkaca pada masa lalu, momen krisis seperti ini dapat dijadikan momentum untuk memproduksi standar perkotaan baru yang lebih baik dan berkelanjutan. Akan tetapi, pesepeda dan pelaku perjalanan perlu menghadapi hambatan sebelum bersepeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor hambatan utama bersepeda berdasarkan persepsi dan karakteristik konsentrasi aktivitas bersepeda di Kota Bandung. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan desain metode campuran paralel konvergen dengan metode analisis faktor eksploralori, tabulasi silang, statistik deskriptif, deskriptif kualitatif, dan analisis konsentrasi kepadatan (kernel density). Penelitian ini menghasilkan faktor hambatan utama bersepeda yaitu faktor keberadaan jalur sepeda yaitu tidak ada jalur sepeda yang terproteksi dan terpisah dari kendaraan bermotor, jalur sepeda tidak terhubung ke lokasi destinasi, jalur sepeda terproteksi tidak terhubung ke lokasi destinasi, tidak ada jalur sepeda, jalur sepeda dan jaringan transportasi umum tidak terintegrasi, dan tidak ada rambu khusus sepeda.