digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sepeda motor merupakan alat transportasi darat yang paling banyak digunakan dan memiliki tingkat kecelakaan tertinggi di Indonesia. Penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor dapat mengurangi 69% risiko cedera kepala dan 47% risiko kematian dalam kecelakaan pengendara sepeda motor. Mengingat pentingnya penggunaan helm dalam bermotor untuk mengurangi risiko cedera dan kematian maka diperlukan upaya peningkatan penggunaan helm. Upaya peningkatan penggunaan helm dapat dilakukan salah satunya dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan helm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan helm di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner secara online. Data yang dikumpulkan merupakan data terkait faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, kepemilikan SIM, jarak perjalanan dsb. Selain itu juga dikumpulkan data terkait model penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan helm sepeda motor. Model penelitian terbentuk dengan mengintegrasikan Theory of Planned Behavior, Classical Deterrence Theory terkait sanksi legal, dan Homel’s Model terkait sanksi non-legal. Pengolahan data untuk model penelitian menggunakan PLS SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penggunaan helm pada sampel penelitian adalah 48,26%. Faktor demografi yang menyebabkan perbedaan penggunaan helm adalah usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, memiliki anak, kepemilikan SIM, lama kepemilikan SIM, kepemilikan helm dan jarak perjalanan. Model empiris terkait intensi penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor di Indonesia menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi secara positif terhadap intensi penggunaan helm adalah positive attitude, subjective norms, swiftness, internal loss dan material loss. Sedangkan negative attitude dan social sanctions mempengaruhi intensi penggunaan helm sepeda motor di Indonesia secara negatif.