Perpustakaan Digital ITB

Lahan pascatambang pasir merupakan lahan yang mengalami degradasi fisik, kimia, dan biologi akibat proses penambangan galian C, walaupun demikian lahan ini berpotensi untuk budidaya bawang merah. Agar bisa dimanfaatkan untuk budidaya bawang merah diperlukan penambahan amelioran (bahan pembenah). Bahan pembenah yang dapat digunakan yaitu top soil dan pupuk organik kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komposisi bahan pembenah (amelioran) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah pada tanah pascatambang pasir menggunakan drip irrigation serta menganalisis komposisi bahan pembenah (amelioran) yang paling optimal untuk budidaya bawang merah pada tanah pascatambang pasir dengan drip irrigation. Penelitian ini terdiri atas 7 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri atas P1 (Mikoriza, Top Soil 0% dan Kompos 0%), P2 (Mikoriza, Top Soil 20% dan Kompos 0%), P3 (Mikoriza, Top Soil 0% dan Kompos 20%), P4 (Mikoriza, Top Soil 10% dan Kompos 10%), P5 (Mikoriza, Top Soil 20% dan Kompos 10%), P6 (Mikoriza, Top Soil 10% dan Kompos 20%), P7 (Mikoriza, Top Soil 20% dan Kompos 20%). Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan tidak terdapat pengaruh komposisi bahan pembenah (amelioran) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah pada tanah pascatambang pasir dengan drip irrigation serta diperoleh perlakuan 3 sebagai perlakuan dengan komposisi bahan pembenah (amelioran) yang paling optimal untuk budidaya bawang merah pada tanah pascatambang pasir dengan drip irrigation.